Surabaya – Sebanyak 454 lulusan bidang kesehatan dari enam Program Studi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dilantik dan diambil sumpah. Mereka diharapkan segera bisa terjun ke masyarakat dan memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang saat ini masih defisit.
“Kebutuhan tenaga kesehatan masih sangat tinggi. Tidak hanya di kota besar tetapi juga ke berbagai daerah. Sebagai Universitas di bidang kesehatan, teknologi dan pendidikan, Unusa akan terus meningkatkan lulusannya baik dari segi kuantitas dan kualitas agar nantinya lulusan yang dihasilkan siap terjun ke masyarakat,” kata Dekan Fakultas Kesehatan Unusa Prof S P Edijanto dr Sp PK (K).
Tahun ini pelantikan dan pengambilan sumpah 454 lulusan bidang kesehatan dilaksanakan di Dyandra Convention Hall Surabaya, Kamis (19/9). Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun lalu yang melantik 420 tenaga kesehatan.
Prof Edy menjelaskan setelah dilantik dan diambil sumpahnya Unusa menyerahkan para lulusan kepada organisasi profesi masing-masing. Antara lain Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (PPNI), Persatuan Analis Laboratorium Kesehatan Indonesia (Patelki), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).
“Lulus dari kampus bukan akhir dari kehidupan, justru merupakan sebuah awal untuk belajar lebih giat lagi dan mengabdi di tengah masyarakat. Para tenaga kesehatan ini terus dituntut untuk mengembangkan berbagai keterampilan dan pengetahuan, dengan berbagai bekal yang telah diberikan selama kuliah,” kata Prof Edy.
Dirinya berharap lulusan tenaga kesehatan Unusa memiliki kualitas yang lebih dibanding kampus lain. Bekal pengetahuan dan akhlak rahmatan lil alamin yang diimbangi dengan penerapan teknologi e-sorogan diharapkan bisa mendidik para lulusan menjadi pribadi yang santun dan tangguh.
Lulusan tenaga kesehatan Unusa yang mengikuti pelantikan dan pengambilan sumpah tahun ini sebanyak 454 orang dari enam prodi. Yakni, terdiri dari 124 lulusan prodi Ners, 104 lulusan D3 perawat, 99 lulusan D3 bidan, 36 lulusan kesehatan masyarakat, 33 lulusan ahli gizi dan 58 lulusan analis kesehatan.
“Pelantikan dan pengambilan sumpah dibutuhkan, sebagai salah satu syarat mereka untuk melakukan registrasi tenaga kesehatan. Ini sebagai kesiapan dan kemudahan mereka diterima bekerja sesuai dengan kompetensi mereka,” kata Arif Helmi Setiawan S.Kep,Ns.,MKep., ketua pelaksana pelantikan dan pengambilan sumpah lulusan 2019 Fakultas Kesehatan (FKes) dan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Unusa.
Saat ini dari 36 lulusan Kesehatan Masyarakat, sudah ada yang mengikuti uji kompetensi (ukom) sebanyak 19 orang dengan hasil 16 orang lulus (84,21%). Dari jumlah total yang dilantik dan sudah memiliki sertifikat lulus uji kompetensi sebanyak 16 orang atau 44,44 persen.
Uji kompetensi sekarang dilaksanakan menggunakan CBT (computer based test), beda dengan sebelumnya secara manual. Tahun ini Unusa menjadi tuan rumah uji kompetensi tenaga kesehatan masyarakat di Laboratorium Computer Based Test (CBT) di lantai 7, Tower Unusa , Kampus B.
“Selain sudah menempuh uji kompetensi, kesiapan kerja tenaga kesehatan lulusan Unusa ini juga bisa dilihat dari pengabdian kepada masyarakat secara langsung. Tahun ini mahasiswa profesi Ners merintis Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (Gertak KIta) di Puskesmas Kebonsari, Surabaya. Sedangkan tahun lalu mahasiswa profesi Ners mencetuskan Karsewa (Kader Kesehatan Jiwa) di Wilayah Kelurahan Wonokromo. Di prodi d3 kebidanan mahasiswa mencetuskan program rumah asi di puskesmas wonokromo. Sampai saat ini semua program tersebut masih berjalan dan terus di monitoring,” kata Arif. (hap/HUMAS UNUSA)