Surabaya – Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Farhan Fatahillah berhasil menjuarai turnamen game online IVPL Rise Arena of Valor (AoV) Surabaya Rookie Qualifier.
Farhan bersama 4 rekannya yang tergabung dalam satu Tim DCM x Louvre berhasil mengalahkan tujuh tim lainnya dalam turnamen IVPL Rise yang digelar di Gedung Pascasarjana PENS, Surabaya, pada Senin (16/9).
“Saat ini kami sedang mempersiapkan diri untuk mewakili wilayah Jatim untuk maju ke babak final turnamen IVPL Rise di Jakarta pada tanggl 21 September 2019,” kata mahasiswa semester 1 program studi sarjana K3 Unusa.
Menurut Farhan keikutsertaannnya dalam turnamen game online ini baru kedua kalinya. Meski pria kelahiran Sidoarjo, 17 Juli 1999 ini menyukai game online sejak kelas 2 SD.
“Jujur, hobi game online ini pernah membuat saya kewalahan dalam membagi waktu, antara kegiatan kuliah, membuat tugas, dan berorganisasi di kampus. Ibadah saya juga menjadi kacau. Akibatnya saya harus merelakan kuliah yang sudah berjalan 4 semester di sebuah perguruan tinggi negeri,” katanya.
Farhan bisa menghabiskan waktu bermain game online 5 jam per hari. Bahkan ketika liburan puasa, ia mengaku bisa seharian bermain game tanpa henti. Alasannya sambil menunggu waktu berbuka. Kegandrungannya pada game online akhirnya membuat kuliahnya morat-marit.
Beruntung dukungan keluarga membuat Farhan segera menyadari kekeliruannya. Tak ingin berlarut dalam kesedihan, Farhan pun kembali kuliah. Kali ini ia mengambil jurusan K3 di Unusa.
“Saya mendapat pelajaran yang sangat berharga. Kini saya harus pandai mengatur dan menghargai waktu saya. Doa dan kesabaran kedua orang tua serta dukungan kakak, membuat saya merasa ingin menjadi lebih baik,” katanya.
Meski sempat menjadi korban kegilaan hobi game online, mengapa tetap mengikuti turnamen e-sport? “Saya ingin membuktikan kepada keluarga saya, kalau saya sudah berubah. Kemampuan saya di game online ini, ingin saya ubah menjadi sesuatu hal yang positif,” katanya.
Farhan mengatakan kini dirinya mulai menjalankan start-up game online. Hasilnya, bisa membantu meringankan biaya kuliah. Tak hanya itu, Farhan pun aktif di komunitas pehobi game online. Tujuannya ikut komunitas, untuk sharing kepada para pehobi game online agar tetap bisa mengatur waktu, mengingatkan mereka jangan meninggalkan ibadah dan memanfaatkan teknologi game online menjadi hal positif.
Menurut Farhan, bermain game online tidak semuanya negatif. “Bermain game online bisa membantu untuk berpikir lebih fokus, pandai mengatur strategi dan cepat mengambil keputusan. Hal-hal positif inilah yang sekarang ingin saya tularkan kepada para anggota komunitas gamer,” katanya. (hap/Humas Unusa)