Surabaya – Menemukan cara di luar hal yang biasa atau Thinking out of the box, sangat dituntut oleh semua pihak tidak terkecuali seorang mahasiswa, sehingga muncul istilah pemikiran “antimeanstream”. Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif.
Melihat pentingnya kreatif dan inovatif bagi mahasiswa membuat ribuan mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sangat antusias mendengarkan pemaparan materi Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak dalam acara pengukuhan mahasiswa baru 2019 dan kuliah umum tersebut di Dyandra Convention Hall Surabaya, Senin (16/9).
Selain pemaparan materi dalam kuliah umum. Unusa membagikan ribuan e-sorogan sebagai media pembelajaran kepada mahasiswa baru Unusa.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak di depan ribuan mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengungkapkan seseorang dapat berubah menjadi lebih baik, apabila memiliki dua hal dalam dirinya, yaiti keberanian dan kreativitas. Keduanya dapat berjalan seiring dan sejalan, untuk menciptakan perubahan. Inisiatif yang dilakukan, akan berdampak besar bagi perubahan.
“Keberanian dan kreativitas untuk mengambil inisiatif sehingga sesuatu bisa berdampak besar bisa terjadi. Kadang dari hal hal yang kecil itu kita bisa membuat perubahan,” tuturnya.
Kepada ribuan mahasiswa baru ini, Emil berpesan agar menjadikan Jawa Timur sebagai laboratorium untuk menerapkan ilmu yang didapatkan selama kuliah. Karena masalah dan juga persoalan di Jawa Timur cukup banyak dan kompleks yang bisa menjadi ladang pelajaran bagi mereka.
“Kita tadi berharap memang mahasiswa menggunakan Jawa Timur yang banyak masalah tentunya, masih banyak tantangan ini sebagai laboratorium untuk menerapkan ilmu mereka,” pesannya.
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng. mengungkapkan kreatif dan inovatif harus dimiliki seorang mahasiswa, karena mahasiswa merupakan agent of change (agen perubahan). Seseorang yang kreatif bukanlah selalu menemukan hal baru, namun ia selalu melihat segala sesuatu dengan cara berbeda dan baru, dan biasanya tidak dilihat oleh orang lain.
“Orang yang kreatif, pada umumnya mengetahui permasalahan dengan sangat baik dan disiplin, biasanya dapat melakukan sesuatu yang berbeda dari cara-cara yang biasa. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, bermanfaat, meskipun kadang tidak dapat diimplementasikan,” ungkapnya.
Jazidie menambahkan, Banyak contoh yang menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk berkreasi serta berinovasi, seperti kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Program Wirausaha Mahasiswa (PMW), Kompetisi Bisnis Mahasiwa Indonesia (KBMI), Kompetisi Inovasi seperti Jarum Black Inovation dan Kompetisi Inovasi lainnya.
“Wadah lainnya yang sangat nyata adalah tersedianya organisasi-organisasi kemahasiswaan di ruang lingkup universitas itu sendiri. Darisana tentunya dengan adanya kegiatan yang ada, serta proyek-proyek yang diberikan, jelas dapat membantu untuk mengasah potensi diri dalam bidang kreatif dan inovatif,” katanya. (Humas Unusa)