SURABAYA – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) membekali setiap mahasiswa barunya dengan satu unit tablet Samsung Galaxy secara gratis. Fasilitas gadget diharapkan mendukung proses belajar mereka selama kuliah di universitas berakreditasi B pada usia yang baru menginjak tahun keenam itu.
“Unusa bertekad untuk menjadi bagian dari pusat pendidikan dan pusat penelitian bagi pengembangan SDM di Indonesia. Karena itu kami mencoba untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik, termasuk instrumen untuk belajar mengajar. Misalnya, sebagai bagian dari upaya agar kita itu melek digital, maka seluruh insan yang ada di Unusa wajib memahami secara khusus tentang digital tersebut,” kata Wakil Rektor I Unusa, Prof Kacung Marijan, Drs MA PhD.
Untuk itu, lanjut Prof Kacung, mahasiswa baru yang masuk Unusa akan diberi tablet sebagai salah satu alat pembelajaran. Dengan tablet itu, bukan hanya membantu belajar mengajar saja, tapi mahasiswa akan lebih mudah mengakses ilmu pengetahuan yang ada di luar Unusa.
“Sehingga informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki mahasiswa Unusa itu lebih kompleks. Setahu saya baru di Unusa ini mahasiswa baru diberi tablet. Ini sudah tahun ketiga kita memberi tablet kepada seluruh mahasiswa,” katanya.
Sistem perkuliahan di Unusa dilengkapi dengan metode belajar berbasis elektronik dan digital, e-Sorogan. Tablet gratis tersebut berisi semua rangkuman mata kuliah. Dengan begitu, memudahkan mahasiswa dalam menulis, berbicara, berinteraksi dengan dosen, atau menggunakan fasilitas kampus seperti perpustakaan.
Kepala Sub Direktorat Perpustakaan Unusa, Yeni Fitria Nurahman, S.IIP mengatakan digital perpustakan bisa diakses melalui digilib.unusa.ac.id secara luas baik mahasiswa Unusa maupun mahasiswa luar Unusa. “Melalui digilib mahasiswa bisa menelusuri koleksi buku perpustakan , usul buku, perpanjangan online dan akses penelitian para dosen. Dan itu bisa diakses selama 24 jam,” kata Yeni.
Perpustakaan Unusa sudah memiliki repository yang berisi lokal konten Unusa berupa semua hasil karya sivitas akademik. Sejak tahun 2010 mahasiswa Unusa sudah melakukan unggah mandiri online baik skripsinya, tugas akhir, dan laporan penelitian. Kini repository.unusa.ac.id sudah masuk laman rama.ristekdikti.go.id.
“Dengan masuknya repository Unusa ke laman rama ristekdikti, bisa memperluas akses lokal konten Unusa. Hasil karya Unusa bisa semakin banyak dikenal dan, harapannya bisa mendongkrak peringkat Unusa yang menargetkan meraih akreditasi A di akhir 2021,” katanya.
Yeni mengatakan, pihak universitas mendukung penuh pengembangan perpustakaan, terutama dalam peningkatan koleksi secara digital. Sistem digital di Unusa sudah sangat terintegrasi sehingga pengisian data lebih akurat dan minim kesalahan.
“Akses digital baik e-book atau e-jurnal kini sudah menjadi kebutuhan. Bagi mahasiswa baru tentu sangat memudahkan beradaptasi di lingkungan kampus,” pungkasnya. (hap/Humas Unusa)