Surabaya – Beras merah dan pare memiliki kandungan yang sangat bermanfaat menurunkan kadar gula dalam darah. Namun rasanya yang kurang enak, membuat keduanya kurang disukai.
Guna membantu para penderita diabetes bisa mengkonsumsinya, lima mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) membuat cookies beras merah. Mereka adalah Dina Tri Maryuni, Desinta Puspita Setyarini, Nurul Hidayah, Farhana Rasida Adhiba, dan Inggrit Kezia Dewanti.
Cookies beras merah yang berlabel Coramer ini merupakan program kreativitas mahasiswa (PKM) bidang kewirusahaan. Dengan dua varian pilihan, Coramer berhasil lolos memperoleh dana hibah dari Kemenristekdikti.
“Berdasarkan Riskesdas (riset kesehatan dasar) 2018, Jatim menjadi provinsi dengan jumlah penderita dibetes tertinggi di Indonesia. Dan mengapa kami memilih beras merah sebagai bahan baku cookies, karena beras merah masuk dalam komoditi pengembangan program ketahanan pangan nasional,” kata Dina Tri Maryuni, Ketua Tim PKM.
Coramer terbuat dari tepung beras merah, pare, gula merah, telur, dan butter. Dina mengatakan beras merah memiliki kemampuan hipoglikemik yakni menurunkan kadar gula darah. Sedangkan bahan aktif charatin, alkaloid, vicine, dan peptide yang terdapat dalam pare mampu memicu aktivitas pelepasan insulin sekaligus melawan masalah resistensi insulin. Zat aktif charatin bekerja merangsang pertumbuhan sel beta dalam pancreas, organ yang memproduksi insulin.
“Pada penderita diabetes, sel beta mengalami kerusakan sehingga pankreas tidak bisa menghasilkan cukup insulin sebagai pengontrol kadar gula darah. Oleh karena itu, kami menghadirkan alternatif lain dalam mengolah beras merah dan pare ini menjadi cookies. Camilan yang enak dikonsumsi dan tetap aman bagi penderita diabetes,” kata Dina.
Coramer yang dijual secara daring (online) di beberapa marketplace diminati hingga luar pulau. Dengan harga Rp 15.000, cookies yang dikemas 200 gram sudah laku lebih dari 100 pack.
Dina tak menyangka tenyata Coramer juga banyak disukai konsumen bukan penderita diabetes (umum). Untuk memenuhi permintaan konsumen umum, Dina pun membuat satu varian baru yang berasa lebih manis.
“Untuk memenuhi permintaan konsumen umum, dalam proses pembuatannya volume pare dikurangi sehingga cookies berasa lebih manis. Jadi sekarang, Coramer dipasarkan dalam dua pilihan yakni varian diabet dan klasik,” kata Dina yang sedang menyiapkan pengajuan HAKI untuk Coramer ini. (hap/Humas Unusa)