Surabaya – Lima mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusa) yang tergabung tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tampak mempresentasikan proposalnya dalam Monitoring dan Evaluasi (Monev) Internal. Tim ini mempresentasikan proposal berjudul Coramer (cookies beras merah) sebagai alternative diet diabetes.
Mereka adalah Dina Tri Maryuni (S1 Keperawatan), Nurul Hidayah (S1 PGSD), Inggrid Kezia Dewanti (S1 PGSD), Desinta Puspita Setyarini (S1 Keperawatan), dan Farhana Rasida Adhiba (S1 PGSD). Tim ini salah satu dari 23 PKM yang menjalani monev internal di Kafe Fastron lantai 3 Tower Unusa Kampus B, Kamis (16/5).
“Coramer merupakan camilan yang cocok penderita diabetes, karena menjaga kadar gula dalam darah. Camilan ini terbuat dari bahan-bahan dengan kandungan gula yang sangat rendah yakni beras merah yang dicampur buah pare dan gula aren,” papar Ketua Tim, Dina Tri Maryuni di hadapan para juri.
Usai presentasi, ketiga juri pun memberi banyak masukan kepada tim PKM. Ketiga juri terdiri dari Dr Ir Bambang Sampurno MT, Dosen Teknik Mesin dan Industri Institut Teknologi Surabaya (ITS) selaku juri eksternal, serta Yanis Kartini SKM MKep, Dekan FKK Unusa dan Khamida SKep Ns MKep, Wakil Dekan FKK selaku juri internal.
“Coba tampilkan apa saja produk pesaing Coramer. Apa keunggulan produk Coramer dibandingkan dengan produk pesaing. Kalian harus mampu meyakinkan kepada pembeli alasan yang kuat untuk memilih produk kalian dibanding kompetitor,” ujar Bambang Sampurno kepada tim PKM.
Sementara Khamida menilai Coramer cocok bagi penderita diabet seperti dirinya yang memang harus menghindari camilan manis. Namun Coramer yang rasanya kurang manis, ada kemungkinan kurang begitu disukai konsumen yang tidak menderita diabet.
“Coramer ini kan dijual untuk khalayak umum, tidak terbatas hanya penderita diabet. Tidak ada salahnya tingkat kemanisan ditambah dengan mengurangi kadar bahan buah pare,” saran Khamida.
Masukan para juri ini sangat dibutuhkan ke-23 tim PKM yang saat itu menjalani monitoring dan evaluasi (monev) internal. Harapannya agar semua tim bisa lebih mempersiapkan diri dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2019.
Menurut Direktur Akademik dan Kemahasiswaan Unusa, Umdatus Saleha, monev internal digelar untuk melihat sampai sejauh mana progres kegiatan PKM telah dilaksanakan. Sekaligus mengevaluasi kekurangan dari kegiatan yang dilaksanakan para PKM agar lebih maksimal untuk ditampilkan saat monev eksternal oleh Dikti.
“Mahasiswa menjadi lebih terlatih dan siap untuk menghadapi monev eksternal, Kekurangan-kekurangan pada monev internal dapat segera diperbaiki dengan masukan yang telah diberikan para juri,” kata Umdatus. (hap/Humas Unusa).