Surabaya – “Wah, ini lebih bagus dari bioskop Cinemaxx,” itulah kalimat pertama yang terlontar dari Choirul Anwar, Guru Bimbingan dan Konseling (BK) MA Siti Fatimah, Pandaan, Jatim, saat memasuki ruang auditorium lantai 9 Tower Unusa Kampus B, Jemursari Surabaya.
Choirul merupakan salah satu dari 55 peserta guru (BK) se-Kabupaten Pasuruan, di bawah Kementerian Agama (Kemenag) Jatim yang melakukan kunjungan ke kampus Unusa, Sabtu (27/4/2019). Dalam kesempatan tersebut para guru BK melihat semua fasilitas dan sarana penunjang proses belajar para mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Termasuk, ruang auditorium bertaraf internasional yang baru diresmikan pada Sabtu (13/4/2019).
“Sarana dan fasilitas belajar di kampus Unusa tak kalah dibanding perguruan tinggi negeri lain. Meski baru 6 tahun, akreditasinya sudah B. Apalagi rencana dua tahun lagi sudah A. Sebagai perguruan tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) terbaik se-Indonesia dan kampus swasta dengan perubahan tercepat, Unusa layak kami rekomendasikan ke anak didik kami,” kata Choirul mengaku baru pertama kali melihat langsung kondisi Unusa.
Menurutnya, Unusa bisa menjadi pilihan bagi anak didiknya yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Selain satu nafas, Unusa yang berlokasi di Surabaya juga tidak terlalu jauh dari sekolahnya di kawasan Pandaan, Jatim.
Sebagaimana dijelaskan Ketua Humas dan Marketing Mohammad Ghofirin MPd, Unusa secara progresif menaikkan peringkatnya. Pada 2016, posisi Unusa di peringkat 2.300 dari total 3.244 perguruan tinggi swasta se-Indonesia, tahun 2017 berhasil naik peringkat ke posisi 359. Dan, pada 2018 kembali naik lagi ke peringkat 236.
“Kehadiran bapak ibu guru BK yang mau meluangkan waktu berkunjung ke Unusa, menjadi penyemangat bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas. Target kami ke depan bisa masuk dalam jajaran 100 besar PT se-Indonesia. Kami ingin Unusa menjadi kebanggaan NU,” kata Ghofirin saat menerima para guru BK se-Kabupaten Pasuruan, di Café Fastron lantai 3, Sabtu (27/4/2019).
Ghofirin mengatakan kunjungan para guru BK sebagai upaya tim marketing Unusa untuk memperlihatkan secara langsung kondisi kampus yang bersih dengan sarana belajar yang memadai. Unusa juga sudah menerapkan teknologi digital dalam proses belajar mengajarnya.
Setiap siswa dibekali satu unit tablet. Ini untuk memudahkan para pengajar berkomunikasi sekaligus memberi penugasan kepada para mahasiswa. (hap/Humas Unusa)