Surabaya – Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jatim memberikan bimbingan teknis sistem informasi manajemen (SIM) kepada Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen. Rombongan UMNU Kebumen dipimpin Juwandi, SE yang diterima Dr Istas Pratomo MT, Wakil Ketua LPTNU Jatim yang juga Dekan FT Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).
“Selama ini LPTNU Jatim sudah melakukan bimbingan teknis SIM kepada 30 perguruan tinggi NU (PTNU) di Jawa Timur. Ini yang baru pertama kalinya kami berikan kepada PTNU di Jawa Tengah, yakni kepada UMNU Kebumen,” kata Dr Istas di sela bimbingan teknis di ruang FT lantai 4 Tower Unusa Kampus B, Rabu (24/4/2019).
Dr Istas menjelaskan LPTNU Jatim sebagai lembaga yang mengurusi PTNU bertugas mengawal peningkatan kinerja dan prestasi PTNU agar lebih baik. Bidang yang dikelola yakni kelembagaan, sumber daya manusia, teknologi informasi, jaminan mutu, dan keuangan.
Untuk bidang TI salah satunya membantu penerapan SIM di PTNU. Dan SIM yang diberikan merupakan SIM yang selama ini sudah diimplementasikan di Unusa.
“Ada 4 alasan penerapan SIM ini diberikan kepada PTNU yakni sistem manajemen yang diterapkan masih manual, sudah memiliki SIM tapi tak bisa dimanfaatkan karena eror, SIM yang dimiliki tidak memiliki fitur yang lengkap, atau tak mampu menyewa SIM kepada provider,” kata Dr Istas.
Menurut Istas di era digital saat ini kebutuhan SIM untuk mengelola sebuah manajemen universitas sangat mutlak. Ini karena manajemen universitas tak hanya mengelola civitas akademik saja namun juga tentang kepegawaian, perkuliahan dan berbagai unsur pendukung.
“Dan poin terpentingnya adalah keberadaan SIM menjadi penilaian mutlak bagi Kemenristekdikti terkait pemberian akreditasi sebuah perguruan tinggi,” imbuhnya.
Hal ini dibenarkan Suwandi SE, bendahara UMNU Kebumen yang mengakui kebutuhan SIM sudah mendesak. Ia berharap penerapan SIM nantinya bisa mendukung kinerja UMNU Kebumen yang baru berusia 4 tahun.
“Kami masih menerapkan secara manual. Sementara perkembangan universitas kami sangat dinamis. Sehingga kami merasa perlu mengimplementasikan SIM agar kinerja kami lebih efisien dan efektif,” katanya.
Suwandi berharap kerja sama penerapan SIM LPTNU Jatim di universitasnya ini, bisa menjadi pilot project di wilayah Kebumen khususnya, dan Jawa Tengah secara umum.
Tak hanya itu, menurut Istas dengan menerapkan SIM LPTNU Jatim yang diberikan secara gratis ini, PTNU bisa menghemat ratusan juta rupiah, jika dibandingkan menyewa kepada provider. “Ini memang bagian dari dukungan LPTNU Jatim untuk kemajuan PTNU di mana pun, sekaligus pengabdian Unusa kepada NU yang akan berusia 100 tahun,” kata Istas yang juga ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unusa.
Selain implemntasi di 30 PTNU Jatim, beberapa peminat SIM LPTNU Jatim datang dari PTNU Jawa Tengah, PTNU Makasar, PTNU di Sumatera Utara. (hap/Humas Unusa)