Surabaya – Gugus Depan (Gudep) Pramuka Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar acara pembukaan Kursus Pembinaan Pramuka Mahir tingkat Dasar (KMD) pada Rabu (24/4/2019). Pembukaan KMD dilaksanakan di Gedung Yarsis, lantai 3 RSI Jemursari, Surabaya.
Kegiatan KMD tahun ini diikuti 55 mahasiswa semester 6 prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Para peserta KMD akan mendapatkan ijazah, sebagai salah satu persyaratan mengajar di sekolah.
“Pramuka membuat semua orang lupa batasan umur. Karena, di pramuka selalu terasa muda dengan panggilan kakak,” kata Wakil Rektor 2 Bidang Sumber Daya dan Keuangan Unusa drg Umi Hanik M. Kes di hadapan para peserta KMD 2019.
Drg Umi berharap KMD Pramuka ini tidak hanya diikuti oleh prodi PGSD saja, namun juga prodi lain, khususnya di bawah naungan FKIP. Kemudian ia meminta kepada Gudep Pramuka Unusa untuk sesekali sowan kepada Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), untuk melaporkan kegiatan pramuka yang ada di Unusa.
“Karena dulu saat Prof Nuh masih menjabat sebagai menteri itu sangat menganjurkan pendidikan pramuka. Menurut beliau pramuka sangat menyenangkan dan mendidik secara menyeluruh,” kata Umi yang tak lupa mengucapkan selamat beraktivitas kepada seluruh peserta KMD Pramuka Unusa.
Cizanie Alfiana, Ketua Pelaksana KMD Unusa mengatakan kegiatan KMD dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 24 April hingga 28 April. Pada 2 hari pertama (Rabu -Kamis) acara pembukaan dilaksanakan di Gedung Yarsis dan diisi dengan pengenalan dan pemahaman teori dasar. Kemudian KMD dilanjutkan di Kwarcab Surabaya Jalan Karah Agung. Selama 3 hari (Jumat, Sabtu, dan Minggu) peserta mengikuti praktek langsung bebagai kegiatan pramuka.
“Sebelumnya, pada hari Minggu (21/4) dilaksanakan pra KMD tentang persiapan para peserta. Yakni mulai pengenalan, pembentukan kelompok serta pembuatan yel-yel),” kata mahasiswi prodi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM).
Menanggapi imbauan Warek 2 agar Gudep Pramuka sowan ke Prof Nuh, Cizanie yang juga Pemangku Adat Pramuka Unusa menyambut gembira. “Kami senang bisa silaturahmi, semoga segera diberi waktu untuk sowan ke Prof Nuh selaku ketua yayasan,” katanya.
Bahkan dalam silaturahim nantinya Cizanie akan menyampaikan keinginannya untuk dibuatkan sanggar yang layak dan permanen. “Agar kita bisa mengembangkan ilmu kepramukaan tersebut bersama kakak-kakak yang lain,” katanya. (hap/Humas Unusa)