Lolos seleksi lowongan kerja tak cukup berbekal ilmu tinggi dan otak cerdas. Ketatnya persaingan menuntut para pelamar kerja memiliki trik khusus agar mampu menarik minat pencari kerja.
Hal itu diungkapkan Rektor Unusa Prof Dr
Ir Achmad Jazidie saat membuka workshop ‘Penulisan CV, Surat Lamaran dan Interview Kerja’, di Aula Kampus A Lantai 3 Unusa, Jalan SMEA No. 57 Surabaya, pada Selasa (9/4/2019).
“Kebenaran yang tak terorganisir dengan baik, maka akan kalah dengan kebatilan yang terorganisir dengan baik. Kalau orang pinter tak bisa tampil dengan meyakinkan, dia bisa dikalahkan dengan orang yang biasa atau tak pinter tapi mampu tampil meyakinkan,” kata rektor.
Prof Achmad Jazidie menjelaskan, seseorang yang mampu tampil well-organized berpeluang lebih besar untuk berhasil. Maka diperlukan persiapan yang matang.
Rektor mencontohkan filosofi masyarakat
Jepang yang selalu mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Mereka melakukan persiapan sangat matang dan detil untuk membuat sebuah keputusan yang meyakinkan.
“Untuk masuk dunia kerja, mahasiswa tak cukup hanya pintar dan ahli, namun juga harus bisa tampil meyakinkan. Bagaimana bisa tampil meyakinkan, ya harus dikemas dengan baik dan disiapkan segala sesuatunya dengan baik. Saat menghadapi interview, mahasiswa harus mampu tampil meyakinkan karena itu yang memberi kesan pertama,” paparnya.
Rektor mengimbau para mahasiswa agar saat hendak wawancara tidak berangkat dengan tangan kosong. Harus membekali diri dengan banyak informasi dan data-data akurat hasil survei. Dengan bekal tersebut, maka bakal mantap dalam melangkah.
Pendapat Rektor dibenarkan Drs. Ec Ahmad Cholis Hamzah, MSc, dosen Management Strategic yang menjadi pemateri. Menurut Manajer dan Kerja Sama Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya itu, para pelamar kerja harus memahami pentingnya AIDA (Attention, Interest, Desire, Action).
Pelamar harus mampu mengemukakan sesuatu yang bermanfaat dari dirinya, sehingga menarik minat pihak pencari kerja. Pelamar harus mampu menjelaskan relevansi dirinya (memasarkan potensi diri).
Sebuah surat lamaran kerja harus menunjukkan kepercayaan diri yang kuat, serta eksplorasi potensi diri. Tak cukup hanya memaparkan info personality dan skill, namun juga dibutuhkan software (facebook dan Instagram), kemampuan berbahasa (language), experience, education hingga interest.
“Hobi dan minat yang positif perlu dicantumkan. Lucu kalau yang namanya mahasiswa tidak memiliki minat pada sesuatu. Contohnya kuliner, itu bukan hal yang remeh. Asal bisa menjelaskan dengan baik, niscaya bakal menjadi daya tarik.
Jadikan sebuah wawancara kerja menjadi diskusi yang menarik. Tatap muka si pewawancara, kemukakan pendapat secara positif, jangan introvert, gambarkan diri anda dengan menunjukkan sesuatu yang positif dan memiliki kekuatan,” paparnya. (hap/Humas Unusa)