Surabaya – Perkuliahan dalam Program Pendidikan Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya menggunakan sistem kuliah dalam jaringan (daring atau e-learning).
Kegiatan kuliah daring dalam bentuk teleconference bertempat di Kafe Fastron lantai 3 Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya, Selasa (12/3/2019), mengusung tema “Daya Saing Lulusan Era Revolusi Industri 4.0” dan disampaikan langsung oleh Ismunandar, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti, dari kampus V Universitas Pasundan Bandung, serta diikuti seluruh mahasiswa peserta PPG Dalam Jabatan Periode I tahun 2019.
Dalam kuliah daring-nya, Dirjen Belmawa Kemenristekdikti, Ismunandar, mengingatkan akan tantangan guru di era Revolusi Industri 4.0. Diantaranya penggunaan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang masif di segala bidang kehidupan.
“Internet of things sudah merambah kehidupan kita, begitu pula penggunaan robot di berbagai bidang, lantas apakah peran guru akan tergantikan? Tentu saja tidak, asal guru dan calon guru mampu beradaptasi,” jelasnya.
Guru besar di bidang kimia di ITB ini lantas mengharapkan para guru dan calon guru memiliki tiga kemampuan dasar atau tiga literasi dalam era Revolusi Industri 4.0, yakni literasi data, literasi teknologi informasi dan komunikasi, serta wajib diimbangi dengan literasi kemanusiaan. “Setiap Satu hal lagi, jadilah guru yang kreatif,” imbuhnya.
Sementara itu, menurut Dekan FKIP Unusa, Dr. Muhammad Thamrin Hidayat mengungkapkan, kegiatan teleconference ini menjadi salah satu dari bentuk perkuliahan daring dalam pelaksanaan PPG.
“Selama menjalani PPG, para mahasiswa yang merupakan guru ini menjalani pendidikan selama satu semester. Tiga bulan perkuliahan dilaksanakan dengan sistem daring sehingga mahasiswa tetap bisa kuliah dari daerah asalnya masing-masing, sementara tiga bulan sisanya tatap muka di Tower Unuaa Kampus B Jemursari Surabaya. Kami rencanakan selama mereka mengikuti PPG, akan ada tiga kali teleconference seperti ini dengan berbagai tema,” kata Thamrin.
Thamrin juga menyampaikan, dalam sistem perkuliahan daring yang dijalankan di PPG FKIP Unusa, seorang dosen membimbing mahasiswa. Selanjutnya Dosen menyiapkan materi perkuliahan, penugasan dan konsultasi dengan mahasiswa PPG melalui website yang sudah disiapkan.
“Materi yang diberikan meliputi bagaimana merancang modul pembelajaran, media pembelajaran, strategi pembelajaran hingga teknik evaluasi pembelajaran. Termasuk para mahasiswa PPG diwajibkan membuat video praktek mengajar di kelas dalam Program Pengalaman Lapangan. Nah, kesempatan tatap muka selama tiga bulan selanjutnya digunakan mahasiswa dan dosen untuk berdiskusi mengenai hasil praktek lapangan yang sudah dilakukan oleh mahasiswa PPG,” imbuh pria yang juga dosen di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNUSA ini.
Kegiatan kuliah daring sekaligus diskusi yang diselenggarakan dalam waktu yang bersamaan oleh Ditjen Belmawa Kemenristekdikti ini, diikuti oleh 1.100 mahasiswa dari 22 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di seluruh Indonesia, baik dari zona barat, tengah dan timur. Diantaranya, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), Universitas Syah Kuala, Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Jember, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Pattimura dan perguruan tinggi lainnya. (Humas Unusa)