Banyuwangi – Menyusul diterimanya izin pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Guru Dalam Bidang Studi Guru Sekolah Dasar (PPG SD) dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) per 18 September 2018, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kini dipercaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menyelenggarakan PPG dalam Jabatan bagi guru SD di Jawa Timur.
Pada tahap awal Kemendikbud mengirim sebanyak 80 mahasiswa yang semuanya sudah berprofesi sebagai guru SD namun belum memiliki sertifikat profesi guru. Mereka berasal dari 16 Kabupaten/Kota termasuk satu kabupaten dari Jawa Tengah, Kab. Brebes dengan melibatkan 73 sekolah dasar.
Demikian diungkapkan oleh Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., dalam acara gathering bersama wartawan, Sabtu (16/2) siang. “PPG adalah benteng bagi anak bangsa untuk menyaring dan memperbaiki kualitas mutu guru profesional sekaligus mutu pendidikan. Kita berharap seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan yang di rancang oleh tim dengan baik dan dapat mendorong peserta dalam meningkatkan karakter serta kepribadian sebagai guru profesional yang siap lahir dan batin mengubah masa depan generasi anak bangsa menuju tercapainya tujuan pendidikan secara nasional,” katanya.
Dikatakan Jazidie, Unusa berharap hasil program PPG Dalam Jabatan ini mampu melahirkan dan mencetak guru yang dapat memimpin kelas dengan baik, sehingga bisa menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
Gunakan ’Hybrid Learning’
Diungkapkan Rektor, untuk menunjang pelaksanaan program tersebut, Unusa telah menyusun satu kurikulum yang mampu mendukung dan mewujudkan tujuan yang diharapkan dengan mengacu pada Peraturan Menristekdikti No. 55 tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru. Dimana telah ditentukan bahwa beban belajar Program PPG dalam Jabatan paling sedikit 24 satuan kredit semester (sks) yang diurai ke dalam tiga bentuk pembelajaran, masing-masing penguatan (pendalaman) materi akademik, lokakarya, dan praktik pengalaman lapangan (PPL).
“Struktur kurikulum PPG dalam Jabatan ini dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa program PPG dalam Jabatan mencapai Standar Kompetensi Lulusan, yang dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) pada Bidang Studi atau Program Keahlian masing-masing,” katanya.
Jazidie menambahkan, dalam perkuliahan PPG dalam Jabatan ini, Unusa menerapkan metode pembelajaran sistem hybrid learning. Penerapan sistem ini untuk mengenalkan sekaligus mengantisipasi terhadap dunia pendidikan di era industri 4.0. “Terhadap sistem hybrid learning Unusa telah mengirim beberapa staf untuk mengikuti workshop dan pendalaman yang diselenggarakan oleh Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti. Selama ini beberapa program studi di Unusa juga telah melaksanakan pembelajaran hybrid learning,” kata Rektor mengungkapkan.
Pendalaman materi pedagogik dan profesional, kata Jazidie menambahkan, dilakukan secara online (daring). Sedangkan lokakarya dilakukan melalui tatap muka di kampus dan PPL di sekolah mitra Unusa. “Dipilihnya sistem blended learning atau hybrid learning bertujuan agar guru tidak terlalu lama meninggalkan sekolah,” katanya. (Humas Unusa)