Surabaya – Himpunan mahasiswa K3 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya gelar seminar nasional pada sabtu, (09/02). Pentingnya management pencegahan menjadi alasan utama terselenggarakannya seminar yang di isi oleh PT. Pelindo III, dewan K3 nasional, dan akademisi DIV K3 Unusa ini.
Dirujuk dari data BPJS Ketenagakerjaan, jumlah kasus kecelakaan kerja terus menurun. Tahun 2015 terjadi kecelakaan kerja sebanyak 110.285 kasus, sedangkan tahun 2016 sejumlah 105.182 kasus, sehingga mengalami penurunan sebanyak 4,6%. Sedangkan sampai Bulan Agustus tahun 2017 terdapat sebanyak 80.392 kasus. Dengan daripada itu, promosi keselamatan dan kesehatan kerja semakin gencar dilakukan. Bukan hanya untuk mengurangi angka kasus keselamatan dan kesehatan kerja, namun juga terus mengedukasi para pekerja maupun pemilik perusahaan untuk tetap menjaga keamanan.
Management pencegahan dalam dunia K3 merupakan hal yang cukup krusial untuk menentukan Satu dari beberapa karakteristik proyek konstruksi yang mempunyai resiko tinggi terhadap kecelakaan. Semakin banyak penggunaan alat-alat kerja yang canggih, dan telah dilengkapi dengan sistem keamanan, resiko kecelakaan bisa jadi tetap tinggi. Oleh karena itu pengaplikasian manajemen pencegahan harus diterapkan dengan penuh perhitungan.
Sejalan dengan Edi Priyanto, S.KM.,MM sallah satu pemateri seminar nasional bertajuk “Strategi Pencegahan Kecelakaan Kerja Melalui Penerapan Budaya K3 (Safety Culture)” ini menuturkan bahwa budaya K3 juga terletak pada managemen pencegahaan yang terus disosialisasikan pada pekerja maupun pada para pemilik perusahaan. “Membudayakan Management Pencegahan sama hal nya dengan mempromosikan pentingnya kesehatan pada masyarakat, gampang-gampang susah, tapi tetap harus dilakukan,” tutup senior manager PT. Pelindo III Surabaya tersebut. (rere/humas)