Surabaya – Memperingati hari ulang tahun Nahdlatul Ulama ke 93 Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) Jatim tingkatkan sinergi. Di era perubahan zaman yang kian cepat dan canggih, kita dituntut untuk menjadi lebih berinovasi agar tidak tertinggal.
Hal ini juga diamini oleh wakil ketua PTNU Jawa Timur, Dr. Istas Pratomo, S.T., M.T menuturkan bahwa perkembangan zaman menuntut kita untuk berfikir kreatif dan inovatif, karenanya sinergi adalah tiket menuju percepatan perubahan. “Kita berada di era digitalisasi, dimana komunikasi bisa sangat mudah dan peluang untuk maju semakin luas,” jelasnya saat ditemui di ruangan. “Oleh karena itu, harusnya sinergi antar PTNU juga bisa semakin mudah dilakukan, dan Pendidikan tinggi berbasis NU bisa lebih cepat maju dan berkembang,” ungkap dosen fakultas teknik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya tersebut.
Pada dasarnya, perguruan tinggi berbasis NU seringkali di cap sebagai perguruan tinggi yang kurang kredibel. Karena sistem birokrasi yang terlalu lawas, dan lambat dinilai kurang memenuhi standart perguruan tinggi favourite. Masalah-masalah tersebut hampir dialami seluruh PTNU di Jawa Timur. Dengan demikian, sinergi sangat dibutuhkan.
Sejauh ini PTNU sudah berupaya untuk menanggulangi permasalahan-permasalahan yang ada. Selain itu keinginan untuk merubah paradigma NU yang tidak modern, juga direalisasikan dalam bentuk percepatan koordinasi penyelesaian masalah. Salah satu contoh permasalahan yang dihadapi perguruan tinggi berbasis NU ialah birokrasi tradisional. “Karena banyak PTNU yang masih menggunakan cara tradisional dalam birokrasinya, maka kami akan bantu dengan penggunaan sistem informasi yang berbasis digital dan mudah digunakan,” paparnya.
Sebagai motor penggerak, Unusa ingin menularkan kemampuannya dalam hal manajemen instansi juga secara keilmuan. Terbukti dalam waktu singkat realisasi percepatan koordinasi guna memperbaiki permasalahan PTNU nyata adanya. 40 dari 110 PTNU sudah menggunakan Sistem Informasi berbasis digital yang memudahkan PTNU lain mempercepat perbaikan di univesitas mereka masing-masing. (Rere/Humas)