Surabaya – Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) menjadi salah satu perhatian Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dalam membuat program pengabdian kepada masyarakat. Terlebih Bumdes juga menjadi fokus pemerintahan pusat untuk mensejahterakan rakyatnya.
Dijelaskan Ghofirin, sesuai dengan komptensi keilmuan yang ada di Unusa, sedikitnya ada empat bidang yang telah dilakukan para dosen Unusa didalam melakukan pengabdian pada masyarakat. Empat bidang itu, masing-masing bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan bidang teknologi informasi, Kamis (20/12) di sela-sela acara Pengmas Award 2018.
“Hal menarik dari kegiatan Pengmas Unusa adalah, semua materi merupakan hasil kajian dan penilitian yang siap diterapkan di masyarakat. Jadi kami tidak asal melakukan pengabdian masyarakat melainkan terlebih dahulu dilakukan kajian dan penelitian, lalu hasilnya yang kami implementasikan di masyarakat,” katanya.
Terkait dengan pola tersebut, Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achamd Jazidie MEng, mengatakan, jika materi pengabdian pada masyarakat yang dilakukan di Unusa diharapkan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami tidak ingin memberikan sesuatu kepada masyarakat sebelum melakukan kajian dan penelitian. Unusa berharap topik-topik pengabdian masyarakat benar-benar bisa dimanfaatkan dan didayagunakan,” katanya.
Sekadar menyebutkan contoh, Achamd Jazidie menambahkan, topik di bidang ekonomi terkait dengan pengelolaan dana desa, serta pendirian dan pengelolaan badan usaha milik desa (Bumdes) misalnya, menjadi hal yang sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi para kepala desa di tengah banyaknya ketidaktahuan perangkat desa terkait dengan persoalan pertanggungjawaban, sehingga menyeret mereka ke ranah hukum.
“Melalui pengabdian masyarakat inilah Unusa ingin berkontribusi untuk memberikan praktik terbaik dari kompetensi keilmuan yang dimiliki kepada masyarakat,” katanya. (rls,hms)