Surabaya – Mahasiswa D-IV K3 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya mengunjungi PT Saka Energi Indonesia pada senin (04/12). Perusahaan yang berada di Jalan Beta Maspion, Manyarsidomukti, Kabupaten Gresik ini, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang minyak dan gas.
Saat disinggung soal pemilihan lokasi kunjungan kerja Octavianus Hutapea, MKKK menjelaskan bahwa perusahaan minyak dan gas adalah perusahaan dengan resiko kecelakaan kerja paling tinggi. “Orientasi dari K3 inikan kesehatan dan keselamatan kerja, dan kita pilih perusahaan-perusahaan yang memang mempunyai resiko kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan yang tinggi, yakni perusahaan minyak dan gas,” ungkapnya, saat ditemui di ruang dosen fakultas kesehatan.
Karena fokus vokasi adalah mempersiapkan tenaga pekerja yang kompeten dan verified dalam bidangnya, Unusa lebih menitik beratkan kompetensi mahasiswa D-IV Keselamatan dan kesehatan kerja pada dunia praktisi. “Kan jika merujuk pada sistem pembelajaran vokasi 70% praktek, dan 30% teori. Maka kami ingin anak didik kami untuk mengetahui lebih banyak tentang bagaimana para praktisi bekerja, apa saja resikonya, dan lain-lain,” katanya menjelaskan.
Hal ini pun diamini oleh Muslikha Nourma Rhomadhoni M.Kes, ketua prodi D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini berpendapat bahwa memang karena kurikulum vokasi yang lebih menitik beratkan pada praktik langsung. “Memang benar, vokasi porsi praktiknya lebih banyak, jadi kita juga ingin mahasiswa kita tau, bagaimana resiko sebagai K3 dilapangan, apa saja yang harus dipelajari lebih dalam saat berada di lapangan,” tambahnya.
Program kunjungan industri ini diselenggarakan bukan tanpa sebab, selain untuk menambah wawasan mahasiswa, kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka menjalin kerjasama dengan pihak PT. Saka Energi Indonesia. “Rencananya kedepan memang untuk menjalin kerjasama, namun perihal tersebut masih dalam wacana, jadi semoga segera terealisasi, kita masih membangun banyak jejaring,” ungkap Muslikha Nourma Rhomadhoni M.Kes saat ditemui dilain kesempatan. Program studi K3 Unusa termasuk cepat dalam mengejar ketertinggalannya. (rere/humas)