Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya kedatangan tamu. Sabtu (01/12) Kafe Fastron Unusa kampus B diramaikan penserta pelatihan penyusunan kurikulum nasional vokasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Pelatihan yang di hadiri 14 Universitas dari seluruh Indonesia ini dihelat asosiasi APTVK3 Indonesia.
Unusa berkesempatan menjadi tuan rumah bagi pelaksanaan pelatihan yang diselenggarakan dari tanggal 30 november hingga 01 desember 2018. K3 adalah program studi yang tergolong baru, namun dalam praktiknya banyak calon mahasiswa yang berminat untuk mendaftarkan diri pada prodi K3 ini, karena prospek lulusan K3 sangat banyak dibutuhkan didunia kerja.
Hal ini dibenarkan oleh Patdono Suwignjo, Direktur Jendral Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (MENRISTEKDIKTI) ini menandaskan bahwasanya lulusan K3 sangat bagus “Jika kita lihat dilapangan K3 ini hampir di semua perusahaan besar, seperti pertambangan, perminyakan, dsb. Membutuhkan K3,” tuturnya. Namun kuantitas juga harus diseimbangi dengan kualitas yang baik. “Probelmnya sekarang tinggal bagaimana kompetensi yang diperlukan itu sesuai dengan yang dibutuhkan,” katanya mengimbuhkan.
Asosiasi Pendidikan Tinggi Vokasi dan Kolegium K3 sendiri berharap dengan adanya pelatihan sekaligus rapat kerja ini, peserta mampu menyusun kurikulum yang sesuai dengan kualifikasi yang mumpuni. Di tengah coffee break, ketua asosiasi APTVK3 Prof Dr Santoso, dr,. MS.Sp.Ok, mengungkapkan bahwa memiliki kurikulum nasional sangat penting untuk menentukan kualifikasi SDM lulusan K3. “Saat ini kita memang sedang menyusun kurikulum nasional, karena K3 inikan masih belum ada kurikulum nasionalnya ya,” katanya menuturkan pada reporter unusa.ac.id. Saat disinggung soal urgensitas K3 dalam ranah industri ia yakin, jika setiap perusahaan besar pasti membutuhkan orang-orang lulusan K3. “Saya kira kalo dikatakan urgent ya urgent, karena safety dalam bekerja harus ada, dan K3 bisa mengurangi angka kecelakaan kerja,”katanya mantap.
Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Universitas Nahdlatul Ulama sendiri terbilang baru berusia jagung. Namun peminat dalam prodi ini sangat signifikan, hal ini dibenarkan oleh wakil dekan fakultas kesehatan Firdaus, M.Kes, ia menyatakan bahwa perkembangan studi DIV K3 di Unusa sangat maju pesat. “Meskipun baru 2017 dibuka namun ternyata banyak juga yang berminat di DIV K3 ini,” jelasnya setelah pembukaan pelatihan di D’season hotel Surabaya (30/11). Menjaga kesehatan kapanpun dan dimana pun merupakan kewajiban bagi setiap pekerja. Menjadi sehat dan selamat adalah keinginan semua orang. Jagalah kesehatan dan keselamatan, karena keluarga menunggu di rumah. (rere/humas)