Surabaya – Selasa (27/11) Program Studi D-IV Kesehatan dan Keselamatan Kerja lantik himpunan mahasiswa angkatan pertama. Acara yang dilaksanakan di kafe fastron Unusa kampus B ini dihadiri beberapa civitas akademik. Kaprodi K3 Muslikha Nourma Rhomadhoni, M.Kes juga Nampak menghadiri pelantikan Himaprodi K3.
Himpunan mahasiswa D-IV Kesehatan dan keselamatan kerja ini dibentuk bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan akademik, namun pembekalan softskill juga jadi alasan dibalik pembentukan himaprodi K3 tersebut. Hal ini dibenarkan oleh Muslikha Nourma Rhomadhoni, M.Kes, ia menjelaskan bahwasanya perputaran program studi bukan hanya berhenti pada upgrading kurikulum, namun output mahasiswa juga menjadi perhatian tersendiri.
“Ini merupakan kebutuhan, perputaran prodi itukan gak cuma kualitas kurikulum aja tapi sisi kemahasiswaan juga menentukan kredibilitas prodi,” Tuturnya. “Untuk itu softskill dan hardskill perlu dibekalkan pada anak-anak kami,” katanya mengimbuhkan. Ia berharap lulusan D-IV K3 ini mampu bersaing di dunia professional. “Harapannya kan ketika lulus mahasiswa bisa siap untuk bekerja, maka dari itu memiliki softskill dan hardskill adalah hal wajib,” ungkap ia saat ditemui di ruangannya.
Perkuliahan hanya menjadi input bagi mahasiswa dalam hal ilmu pengetahuan atau intelektualitas, akan tetapi organisasi mengajarkan orang-orang di dalamnya tentang kewajiban, tanggung jawab dan lain sebagainya. Meskipun Himaprodi K3 ini tergolong baru, pembentukan proker tetap nomor wahid. Di sela-sela wawancara Muslikha Nourma Rhomadhoni, M.Kes, menyampaikan bahwa untuk implementasi proker sudah mulai diterapkan sejak saat itu. “Kalau proker sendiri, sudah ada dank arena mereka generasi pertama jadi implementasinya mulai sedari mereka di lantik. Sebenarnya beberapa dari mereka sudah pernah berada di organisasi lain seperti IPNU IPPNU, namun implementasi proker benar-benar terlaksana setelah pelantikan,” tandasnya.
Ia berharap jika himpunan mahasiswa ini mampu menelurkan kegiatan-kegiatan lain dan bisa mewarnai atmosfer organisasi yang sehat di kampus Unusa. Menjadi berdikari dan merdeka adalah salah satu kewajiban yang harus ditunaikan. Dengan demikian intelektual muda di Indonesia tak hanya jadi bagian kuantitatif jumlah.(rere/humas)