Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya selenggarakan pelatihan pengembangan ketrampilan dasar teknik instruksional (PEKERTI) untuk seluruh tenaga pengajar. Senin (26/11) acara dilaksanakan dan dipadati puluhan peserta dari berbagai program studi. Bekerja sama dengan kementrian, riset dan pendidikan tinggi, lembaga layanan pendidikan tinggi (L2DIKTI) wilayah VII, pelatihan dibuka oleh rektor Unusa Prof. Ir. Achmad Jazidie.
Kebutuhan kompetensi tenaga pendidik juga harus sesuai dengan kebutuhan zaman. Dalam sambutannya rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ini menjelaskan bahwa, tenaga pendidik harus bisa penempatan dirinya sebagai fasilitator yang baik. “Kebutuhan masyarakat saat ini tidak hanya berhenti pada discovery, tapi merambah ke assembling. Yakni kombinasi dari temuan yang sudah ada, kemudian disatukan menjadi inovasi-inovasi baru,” tuturnya pada saat pembukaan acara pelatihan PEKERTI. “boleh jadi mahasiswa yang akan kita ajar sudah ada isi dan materi, , sehingga kita sebagai dosen harus siap dengan pertanyaan-pertanyaan mereka bisa memposisikan sebagai fasilitator,” katanya mengimbuhkan.
Pelatihan yang akan diselenggarakan dalam 5 hari ini mendapuk beberapa pemateri handal. Salah satunya ialah Dr. H. Sueb Hadi dari LLDIKTI wilayah VII Jawa Timur ini, dipercaya untuk menjadi salah satu pemateri PEKERTI. Tantangan dunia industry semakin beragam, dan menuntut tenaga pengajar untuk terus berinovasi dalam rangka menyiapkan generasi-generasi yang unggul.
Sebagai contoh, google telah membuka recruitment dengan spesifikasi yang mengagetkan. Ia salah satu perusahaan yang tak hiraukan status pendidikan terakhir. Google lebih mengandalkan kemampuan yang dimiliki oleh tiap calon employee-nya. Hal ini yang menjadi salah satu faktor pendukung Unusa untuk meng-upgrade kualitas pendidikan dan tenaga pendidik itu sendiri. Dengan diselenggarakannya pelatihan PEKERTI, dosen dituntut untuk lebih inovatif dalam kegiatan belajar mengajar. (rere/humas)