Surabaya – Tiga Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berhasil lolos dalam seleksi Program Kreatif Mahasiswa penulisan Artikel Ilmiah (PKM-AI) yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI).
Ketiga mahasiswa dari program studi S1 sistem informasi itu adalah Zeinulloh, M. Irfan Ramdhan, dan Moch. Isnani. Selaku dosen pembimbing PKM-AI di Unusa, Endang Sulistiyani mengatakan jika kegiatan PKM-AI ini merupakan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menuangkan pemikiran dan hasil kegiatan ilmiah yang telah dilakukan ke dalam bentuk artikel ilmiah sesuai kriteria standar penulisan jurnal ilmiah.
“Jadi PKM-AI ini sumbernya dari kegiatan yang sudah dilakukan mahasiswa seperti tugas kuliah dan Kerja Praktik (KP),” kata Endang, Rabu, (17/10) di ruang kerjanya.
Endang pun mendaftarkan hasil laporan kerja praktik mahasiswanya saat menjalani praktik di Rumah Sakit Islam, di Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Dalam laporan itu, Endang mengatakan jika mahasiswanya membahas mengenai sistem informasi Manajemen Rumah Sakit khususnya di laboratorium.
“Jadi, anak-anak ini membuat bagaimana sistem informasi di rumah sakit dengan teknologi digital. Contohnya adalah antrean. Biasanya kan kalo mau periksa harus antre panjang. Nah, anak-anak ini membuat sistem informasi mulai dari antrean hingga administrasi menggunakan teknologi digital,” jelas Endang.
Dalam prosesnya, Endang mengungkapkan jika ia dan timnya mengerjakan karya tulis tersebut dalam waktu satu minggu. Bahkan ia tak menyangka jika artikel ilmiah karya mahasiswanya bisa lolos seleksi.
“Sebelumjya saya sempat berpikir kalo tidak lolos. Karena kan kita daftarnya itu Desember 2017 dan tidak ada pengumuman sama sekali. Ternyata bulan Oktober kita baru dapat informasi kalo Unusa lolos PKM-AI,” ucap perempuan asal Pati ini.
Dengan lolosnya tim Unusa dalam PKM-AI ini, Endang berharap agar kedepannya para mahasiswa bisa termotivasi untuk mengikuti kegiatan PKM yang lain.
“Bagaimana cara menumbuhkan percaya diri pada mahasiswa. Jadi ini bisa menjadi suatu motivasi bagi mereka, bahwa nggak hanya universitas negeri aja, tapi swasta juga bisa berprestasi,” pungkasnya. (amm/ngp)