Pasuruan – Program Studi (Prodi) S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengadakan sosialisasi konsep dan cara mengajar numerasi dengan tema program Bengkel Numerasi selama 10 bulan ke depan di Kabupaten Pasuruan.
Koordinator Implementasi, R. Mustofa menjelaskan, Pemerintah Australia melalui DFAT mengucurkan dana untuk Inovasi dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia. “Bengkel Numerasi adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan Numerik siswa sekolah dasar. Karena selama ini matematika menjadi momok yang menakutkan,” jelasnya, Senin, (08/10).
Dosen S1 PGSD Unusa ini menambahkan, selama ini pembelajaran Matematika jika disampaikan dengan metode yang kaku dan membosankan. Akan ada perubahan konsep pengajaran melalui program Bengkel numerasi. Program ini merupakan upaya untuk merubah pola pikir dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
“Jadi pembelajaran matematika yang lebih nyata dan realistik yang berhubungan dengan kehidupan sehari hari akan disampaikan dalam program ini. Acara pertama diisi sosialisasi tentang bagaimana “Bengkel Numerasi” diterapkan agar seluruh tim yang terlibat memahami. Kedua, diisi materi GESI yaitu Gender dan Sosial inklusif materi wajib yang harus dipahami seluruh tim, panitia, mulai pengawas, Kepala sekolah, serta Guru,” tambahnya.
Mustofa berharap, semua elemen yang terkait harus memperhatikan representasi gender dan anak yang mempunyai keterbatasan atau disabilitas. Sehingga seluruh materi, media pembelajaran, metode, buku teks memperhatikan gesi,” tuturnya.
Untuk menunjang suksesnya program bengkel numerasi ini, acara ketiga diisi materi PTK yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Seluruh tim dari elemen guru yang akan melaksanakan program ini selain mengajar diminta untuk melakukan penelitian tindakan kelas.
Sosialisasi ini dilaksanakan di SDN Tambak 1 Gugus 4 Kecamatan Lekok Pasuruan, acara tersebut dibuka oleh Kepala UPTD Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. Peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 79 guru termasuk Kepala Sekolah dan Pengawas. (Mus/Humas Unusa)