Surabaya – Enam mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berhasil meraih penghargaan untuk jenis lomba video pendek tentang pendidikan kesehatan reproduksi Islam berbahasa Perancis.
Mohammad Qoimam Bilqisthi Zulfikar adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Unusa yang juga penutur bahasa Prancis atau frankofon. Qoim, sapaan akrabnya, mewakili tim Unusa menerima penghargaan sebagai pemenang kategori Prix du Buzz dalam Festival International du Film de Promotion de la Santé des Étudiants atau festival film internasional pelajar yang mengampanyekan kesehatan atau Finpret 2018.
Penganugerahan diberikan Pertengahan Bulan Lalu, (13/9) lalu di kampus UPMC (Université Pierre et Marie Curie, Paris VI) yang sekarang menjadi Sorbonne Université, Paris, Prancis.
Finpret 2018 sendiri merupakan kegiatan tahun kedua penyelenggaraan dan mengambil tema ‘Bien-être et Sexualité’ atau kesehatan dan seksualitas. Dari 254 film pendek yang berpartisipasi, diseleksi 24 film terbaik untuk nominasi festival yang memiliki empat kategori juara.
Ada empat kategori pemenang yakni Prix du Jury, Prix des Étudiants, Prix Sorbonne Université, dan Prix du Buzz. Film pendek 5 Axes de la Jeunesse dans l’Éducation de la Santé Sexuelle atau lima sumbu pemuda dalam pendidikan kesehatan seksual karya tim mahasiswa Unusa Surabaya memenangkan kategori Prix du Buzz sebagai film yang paling banyak ditonton.
“Dirinya sangat bersyukur atas penghargaan yang diraih tim mereka, yang ternyata mampu bersaing dengan remaja-remaja dari berbagai negara,” ungkapnya. Bahkan kontingen dari Unusa ini menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia dan Asia di antara empat peraih yang lain yang berasal dari Amerika Serikat, Italia, Amerika Latin dan Perancis sendiri, lanjut Qoimam.
Menurut Qoimam, potensi anak muda Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan anak muda dari belahan dunia lain. ”Hanya perlu pendampingan dan kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan akses berkompetisi di tingkat dunia,” tuturnya. (Humas Unusa)