Surabaya – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengambil sumpah 50 dokter muda Unusa di Ruang Serba Guna Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya, Senin, (17/9).
Wakil Rektor I Unusa, Prof. Dr. Kacung Marijan, mengungkapkan yudisium dan pengucapan sumpah merupakan langkah awal dalam menggeluti profesi seorang dokter. Seiring dengan komitmen Unusa mencetak dokter yang profesional. Kacung Marijan berharap para dokter muda harus meraih kesuksesan, namun ukuran keberhasilan sebagai profesi dokter bergantung penilaian masyarakat dan ketaatan menjalankan sumpah. “Kepada para dokter muda Unusa dalam melaksanakan Co-asisten agar mendahulukan aspek kemanusiaan kepada pasien,” ungkapnya.
Apresiasi kami sampaikan pada Dekan FK Unusa dan jajarannya sehingga mampu membimbing dan menghasilkan para dokter muda Unusa sejalan dengan upaya peningkatan mutu institusi, telbih Fakultas Kedokteran Unusa,” Ujar Wakil Rektor I Unusa.
Sementara itu, Dekan FK Unusa, Dr. Handayani, M.Kes., menyatakan kesuksesan dokter di antaranya bisa melayani pasien dengan baik dan sebanyak mungkin. Bila ada pasien yang tidak mampu membayar sebaiknya diikhlaskan sebagai “membayar” hutang dokter muda saat menjalani pendidikan profesi dokter dibantu para pasien dhuafa yang mau menjadi pasien para dokter muda.
“Langkah selanjutnya setelah yudisium dan pengucapan sumpah, para dokter dapat mengikuti program Co-asisten di rumah sakit pendidikan utama, (Rumah Sakit Islam Ahmad Yani Wonokromo Surabaya dan Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya) dan rumah sakit jejaring Unusa,” ungkapnya.
Lebih lanjut menurut Handayani, Unusa meluluskan dokter yang dibekali kompetensi dokter secara baik serta attitude dan agama yang baik pula. “Tahun ini FK Unusa akan melakukan penguatan dosen untuk studi S3 sehingga bisa semakin meningkatkan kualitas lulusan. Selain itu FK Unusa baru saja meluluskan 50 mahasiswa kedokteran untuk pertama kalinya,” ungkapnya. (Humas Unusa)