Surabaya – Bidan saat ini menjadi salah satu profesi yang prospektif dan menjanjikan. Peran bidan di masyarakat tak lagi sebatas membantu ibu dalam proses persalinan, tapi juga bertugas memantau kesehatan ibu dan bayi dari mulai masa pra konsepsi (pembuahan) hingga bayi menginjak usia balita. Bahkan banyak juga yang memberikan pelayanan dan konsultasi KB. Oleh karenanya profesi bidan saat ini dituntut bukan hanya menguasai konsep teoritis saja tapi harus juga memiliki keterampilan khusus sesuai kompetensinya.
Keterampilan khusus ini hanya bisa didapat para calon bidan dengan kuliah di kampus yang memiliki pembelajaran dan praktek klinis yang memadahi. Salah satu pilihan yang terbaik yang bisa diandalkan adalah Program Studi Diploma Tiga (D3) Kebidanan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) terakriditasi BAN-PT dengan Strata “B“.
Prodi Kebidanan D3 merupakan institusi pendidikan tenaga kesehatan di bawah naungan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS) yang juga memiliki tiga rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Islam (RSI) A. Yani Surabaya, RSI Jemursari Surabaya, dan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Nyai Ageng Pinatih Gresik.
Prodi yang dipimpin oleh Fritria Dwi Anggraini , SST, M. Kes ini sangat berpengalaman dalam penyiapan calon-calon bidan yang handal dan professional. Pasalnya, Prodi ini memiiki sejarah panjang sebagai konversi dari Akademi Kebidanan RSI Surabaya yang berdiri sejak tahun 1998.
Ada segudang prestasi yang pernah didapatkan mahasiswa Kebidanan UNUSA. Salah satunya menjadi finalis EDCT (Early Detection Chemical Toxic) and Zink Supplement for Pregnant Woman 2016. Bahkan ada juga prestasi diluar bidang kebidanan, yaitu menjadi juara tiga Tarung Derajat Second Southeast Asia Championship 2016 di Malaysia.
Di UNUSA ada program Midwifery Update (Asuhan Kebidanan Terkini) di setiap fase kebidanan. Dalam hal ini, mahasiswa dibekali dengan asuhan komplementer (nonfarmakologis) terkini di bidang kebidanan, seperti Hipnoterapy, Akupresur pada ibu hamil dan persalinan, Baby Spa untuk bayi sehat, Pijat Tuina untuk perbaikan gizi kurang bayi, Yoga Pilates pada ibu hamil, Pijat Oksitosin untuk nifas dan memperlancar ASI.
Ketua Prodi D3 Kebidanan Fitria Dwi Anggraini , SST, M. Kes mengatakan, “Kebidanan ini kan yang ditangani orang-orang sehat, seperti ibu hamil dan ibu bersalin. Jadi memang arah pengembangannya agak unik. Bukan ke pengobatan tapi lebih pada bagaimana supaya asuhan pada ibu hamil atau ibu bersalin lebih spesifik,” katanya saat ditemuai di ruang kerjanya, Jumat (27/4).
“Salah satunya pengembangan yang kami ambil yakni dengan Midwifery Update di setiap fase kebidanan. Ibu hamil kan tidak boleh sembarangan minum obat, apa-apa tidak boleh. Maka setiap ada keluhan bisa diatasi secara alamiah (nonfarmokologis), contohnya seperti Akupresur dan Hipnoterapy. Sedangkan jika di persalinan, ada Asuhan Persalinan Tanpa Nyeri, yaitu proses persalinan yang sealamiah mungkin,” lanjut Fitria.
Disamping itu ia juga menjelaskan bahwa asuhan yang diajarkan ke mahasiswa adalah asuhan yang benar-benar sudah terbukti berdasarkan riset. Pengajarnya juga merupakan dosen yang telah mengikuti pelatihan dan ahli dalam praktek tersebut. Jadi bukan dosen yang hanya sekedar tahu tapi yang sudah benar-benar mumpuni.
Selain mendidik calon bidan agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terkini, Program Kuliah D3 Kebidanan UNUSA juga mengembangkan asuhan yang berorientasi futuristik. Artinya dengan memprediksi kebutuhan masyarakat di masa yang akan datang. (Humas Unusa)