Surabaya – Program Studi Diploma 4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengadakan Lokakarya Kurikulum D4 K3 Unusa. Kegiatan ini menghadirkan praktisi dan akademisi untuk merancang ulang kurikulum Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang ada di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).
Berbagai praktisi, akademisi, dan pemangku kebijakan yang datang antara lain, Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Vokasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Anggota Dewan K3 Nasional, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), Program Studi D3 Hyperkes dan Keselamatan Kerja Unair, Program Studi D4 Teknik K3 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), UPT K3 dan Hyperkes Provinsi Jawa Timur, Rumah Sakit Islam Jemursari, PT Petrokimia Gresik, PT Terminal Petikemas Surabaya, dan PT Unilever.
Kegiatan ini merupakan sumbang saran dari akademisi, praktisi, serta pemangku kebijakan terkait K3. Ketua Prodi D4 K3 Unusa, Muslikha Nourma R, SKM., M.Kes. mengungkapkan Saat ini lulusan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sangat dibutuhkan di dunia kerja terutama industri formal, baik Oil and Gas, Pertambangan, Konstruksi, Manufaktur, Rumah Sakit, dan sebagainya.
“Oleh karena itu Program Studi D4 kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sebagai salah satu institusi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi K3 perlu memikirkan bagaimana cara menjamin lulusannya, salah satunya adalah bergabung dengan mengonsep ulang kurikulum berdasarkan kebutuhan saat ini,” tuturnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (20/12).
Dalam kesempatan ini, Wakil Dekan Fakultas Kesehatan Unusa, Firdaus, S.Kep.Ns.M.Kes. mengungkapkan pentingnya perencanaan yang baik bagi penyelenggara prodi vokasi. “Kita menyadari bahwa kurikulum yang baik harus direncanakan dengan baik. Hari ini di Unusa ada redesain kurikulum. Salah satu kurikulum baik itu masing-masing harus membuat Capaian Pembelajaran (CP). Yang diinginkan sebuah program studi apa capaiannya? Lulusannya harus menguasai apa? Itu ada di CP yang nanti akan diturunkan di kurikulum masing-masing prodi,” ungkap Firdaus. (Humas Unusa)