Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengadakan International Workshop Potential Publication. Sekitar 100 peserta yang berasal dari perwakilan Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTN) Se Jawa Timur turut serta dalam kegiatan tersebut, Kamis (26/10).
Prof. Liang-Kuang Chen, Ph.D. National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) Taiwan menuturkan, salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi adalah penelitian. Penelitian belum maksimal sebelum dipublikasikan di Jurnal yang resmi. Dosen yang anda di Indonesia, sebelum memulai publikasi karya tulis ilmiah sebaiknya memahami tentanng jurnal predator atau jurnal abal-abal.
Banyak para peneliti seperti dosen yang masih pemula terutamanya yang baru memasuki dunia karya tulis ilmiah yang menjadi sasaran para jurnal predator atau jurnal abal-abal yang kian meresahkan para peneliti yang ada di dunia. Banyak korban peneliti dari Indonesia dikarenakan kesulitan membedakan ciri-ciri jurnal predator atau ciri-ciri jurnal abal-abal.
“Dosen yang masih baru terjun dalam bidang publikasi jurnal internasional ini lebih baik anda berhati-hati, karena jika anda memasukkan artikel anda ke jurnal predator atau jurnal abal-abal dipastikan artikel anda akan langsung diterima dengan sangat mudah,” tuturnya saat memberikan materi di Kafe Fastron Lantai 3 Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya.
Profesor asal Taiwan ini menambahkan, seorang dosen tentu sudah tahu banyak publisher terkenal yang biasa menerbitkan jurnal berkualitas. Namun, Permasalahan yang kita hadapi adalah dalam memilih mana jurnal yang kita butuhkan.
“Untuk mendapatkan jurnal yang kita inginkan kita tinggal menulis judul atau nama penulis di google. Namun, para dosen harus tahu bahwa tidak semua jurnal yang muncul di Google dapat dipercaya kualitasnya. Ada Jurnal yang perlu kita waspadai yaitu bogus atau predatory journal,” ungkapnya. (Humas Unusa)