Mojokerto – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memberikan pelatihan kepada ibu-ibu pengerak PKK di Desa Gebangsari Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto.
Sebanyak 50 ibu rumah tangga turut serta dalam kegiatan lanjutan Program Hibah IPTEK bagi Masyarakat (IbM) Departemen Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti tahun 2017.
Tahun 2017, Unusa mendapatkan Program Hibah IbM DRPM dengan membuat Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Desa Gebangsari Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto.
Pengagas Ide KRPL yang juga Dosen Unusa, Dr. dr. Handayani, M.Kes. Menuturkan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang didanai Departemen Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti. Unusa membuat 2 konsep untuk menjadikan masyakarakat di Desa Gebangsari dan Desa Gading lebih bisa menghasilkan pemasukkan tambahan untuk keluarga. Selain itu, para masyarakat bisa memanfaatkan lingkungan sekitar.
“Di Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, terdapat 2 Desa binaan Unusa. Di Desa Gebangsari, Unusa membuat pengabdian kepada dengan menjadokan desa ini menjadi desa percontohan budidaya dan produk organik. Sedangkan, di Desa Gading, Unusa menjadikan desa ini sebagai desa budidaya dan pengolahan Jahe Merah,” tuturnya saat memberikan Pelatihan Pembuatan Olahan Sayuran Organik di Kelurahan Gebangsari, Jumat (20/10).
Perempuan yang juga sebagai Ketua Program Studi S1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran (FK) Unusa tersebut menambahkan, selain budidaya produk organik dan pengolahan jahe. Dia membuat Kebun Bibit, Rumah Kompos, dan Kebun Pekarangan Warga. Sebelum dirinya membuat inovasi tersebut, perlu dilakukan Forum Grup Disscusion (FGD) dengan tokoh masyarakat di Desa Gebangsari dan Desa Gading.
“Ke depannya, 2 desa ini akan kami jadikan desa percontohan di Kabupaten Mojokerto. Setelah ini, kami akan membuat inovasi lagi untuk membuat hasil kebun warga bisa dijual di masyarakat luas,” jelasnya.
Ketua Tim Pengerak PKK Desa Gebangsari, Eka Septya Juniarti mengungkapkan rasa syukurnya dan berterima kasih kepada Unusa karena telah memilih Desa Gebangsari sebagai desa binaan. Sebelum adanya Unusa, dahulu memang sudah ada Perguruan Tinggi yang melakukan hal semacam ini. Namun, hanya sekadar melakukan pelatihan sehari, setelah itu selesai. Tetapi, konsep yang ditawarkan Unusa sangat berbeda, Unusa menbuat konsep dan penerapannya selama 3 tahun.
“Semoga dengan adanya Unusa di Desa Gebangsari ini memberikan kebermanfaatan bagi seluruh warga kami. Tujuan Unusa sangat mulia, karena ingin menjadikan Desa Gebangsari menjadi Desa Percontohan di Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya saat memberikan sambutan di Balai Desa Gebangsari. (Humas Unusa)