Surabaya – CEO PT Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, Ph.D mengungkapkan hadirnya kesenjangan gender terutama di negara-negara yang belum berkembang saat ini masih terasa. Kesenjagan itu bisa dilihat dari belum meratanya pendapatan perkapita di kalangan wanita.
Hal ini disampaikan Alexander Rusli ketika hadir di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) untuk memberikan kuliah umum bertema women and technology, Jumat (13/10). Saat ini menurutnya pendapatan wanita per tahun berada di kisaran 55 persen dari pendapatan per tahun kaum pria.
“Tiga masalah utama kesenjangan yang dialami wanita. Kesenjangan pengetahuan dalam menggunakan internet dan solusi digital untuk memperluas wawasan. Kesenjangan pendanaan atau akses layanan keuangan dan perbankan. Kesenjangan kemampuan menambah penghasilan,” ungkapnya.
Pria alumni University of Technology, Australia ini menambahkan, saat ini kontribusi teknologi (TIK) sangat penting. Melek Teknologi akan menutup kesenjangan penguasaan teknologi dan menciptakan system dan budaya yang akan membantu wanita untuk lebih berkembang.
Diuraikannya, Ekonomi Kreatif dalam era sekarang akan menjadi semakin penting dan teknologi bisa memfasilitasi melalui penyediaan akses terhadap pasar, biaya yang lebih rendah, jam kerja yang fleksibel.
“Indosat Ooredoo berkomitmen untuk meningkatkan jumlah pengguna mobile internet perempuan dari 40% ke 43% (7 juta pelanggan) pada 2020. Alhamdulillah, Unusa mendukung penuh dengan niat PT Indosat Ooredoo tersebut melalui pengembangan wanita dan teknologi,” Ungkapnya.
Pria yang dipercaya sebagai Chief Executive Officer (CEO) Indosat sejak awal 2014 menambahkan, Sejak tahun 2012, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk terus mendukung perempuan Indonesia dapat terkoneksi dengan internet.
Selain itu menikmati manfaat dari layanan mobile money dalam rangka meningkatkan peran dan kualitas hidup perempuan Indonesia termasuk diantaranya GSMA Connected Women melalui program CSR-nya yang fokus pada optimalisasi pemanfaatan ICT untuk perempuan yaitu INSPERA (Inspirasi Perempuan Indonesia).
“PT Indosat Ooredoo berkomitmen penuh untuk mendukung Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dalam memberdayakan dan pengembangan generasi wanita untuk melek IT dan mahir Gawai. Karena, Unusa dan PT Indosat Ooredoo memiliki visi dan misi yang sama untuk pengembangan wanita dan teknologi,” jelas Alexander Rusli.
Selain acara Kuliah Umum, PT Indosat Ooredoo juga menyerahkan bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp. 150.000.000,- untuk pengembangan wanita dan teknologi yang ada di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
Sementara itu Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achamd Jazidie, M.Eng menuturkan bahwa perempuan merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki sifat lembut dan penuh kasih sayang. Namun di balik sisinya yang lembut dan penuh kasih sayang, perempuan adalah sosok yang cerdas, tangguh, dan pekerja keras.
Melalui kecerdasannya perempuan dapat membawa perubahan dan dapat merubah dunia. Perempuan merupakan ujung tombak untuk membangun sebuah negara lebih maju lagi, karena ibu adalah seorang perempuan dan dari ibulah yang pertama kali mendidik generasi penerus bangsa.
“Jika seorang ibu paham IT dan mahir gawai, maka pengetahuannya akan bisa mendidik dan mengarahkan anak-anaknya untuk menentukan mana yang baik dan mana yang buruk melalui informasi dan teknologi. Adanya Unusa akan memberikan keberkahan bagi semua elemen masyarakat. Salah satunya kaum perempuan dalam perkembangan IT dan mahir Gawai,” tuturnya. (Humas Unusa)