Surabaya – Pada kondisi seperti sekarang ini, belajar seharusnya bukan lagi merupakan suatu hal yang membosankan, seperti beberapa dekade yang lalu. Berkat perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesat, bahan ajar dapat disajikan dengan suara dan gambar yang dinamis, tidak membosankan, serta padat informasi.
Seluruh Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengikuti pelatihan e-sorogan di Kafe Fastron Lantai 3 Tower Unusa Kampus B Jemursari, Senin (18/9). Pemateri dari Samsung Indonesia. Dr. Istas Pratomo, M.T., Dekan Fakultas Teknik Unusa mengungkapkan pada era seperti sekarang ini, kecepatan belajar seseorang bukan lagi ditentukan oleh orang lain yang juga merupakan peserta belajar lainnya. Kecepatan belajar seseorang ditentukan oleh diri sendiri bukan kemampuan yang diseragamkan dalam kelas, yang tentu saja bila suatu proses kegiatan belajar mengajar selalu diseragamkan.
“Maka akan mengakibatkan para peserta kegiatan belajar yang cerdas rugi dalam kapasitasnya menerima porsi pengetahuan, apabila standar pembelajaran disetarakan dengan peserta yang kemampuan pencerapan pengetahuannya lebih lambat, yang mana seharusnya para peserta yang cerdas mendapatkan porsi pembelajaran yang lebih besar menjadi berkurang karena disesuaikan dengan peserta lainnya yang taraf kemampuannya tidak setara. Sedangkan bila standar pembelajaran disetarakan dengan peserta yang lebih pintar, hal tersebut jelas akan merugikan peserta lainnya yang taraf kemampuan pencerapan pengetahuannya lebih lambat. IT menjawab permasalahan ini,” tuturnya.
Istas menambahkan, Paradigma lainnya adalah perubahan dalam konteks pusat pembelajaran. Apabila dahulu, guru merupakan pusat pembelajaran (Teacher Centric), kini bergeser menjadi murid sebagai pusat pembelajaran (Learner Centric).
“Untuk mewujudkan kualitas pembelajaran, perlu ditempuh upaya-upaya yang bersifat komprehensif terhadap kemampuan dosen dalam memanfaatkan internet dan teknologi sebagai sumber belajar. Oleh karena itu, hadirlah E-Sorogan, sebagai salah satu untuk menunjang pembelajaran yang efektif,” jelasnya. (Humas Unusa)