Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) membuka program studi (prodi) baru Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Prodi ini berada dalam Fakultas Kesehatan yang mulai hari ini, Rabu (9/8) siap menerima pendaftaran mahasiswa baru (maba) di Tower Sembilan, Kampus B Unusa Jemursari.
Pembukaan Prodi K3 ini sesuai dengan Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Nomor 426/KPT/1/2017 tentang pembukaan prodi K3 Program Diploma Empat (D4). Surat itu ditetapkan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti, Prof. Ainun Na’im.
Wakil Rektor I Unusa, Prof Kacung Marijan mengatakan dengan dibukanya prodi K3 ini, berarti Unusa adalah kampus ke-18 yang memiliki prodi ini dari seluruh kampus di Indonesia. Memang diakui Kacung, prodi ini tidak banyak dibuka di kampus-kampus, padahal sebenarnya lulusan prodi ini sangat ditunggu-tunggu terutama kalangan industri.
“Entah kenapa masih belum banyak kampus yang berminat. Padahal, lulusannya sudah ditunggu kalangan industri. Daya serapnya tinggi,” ujarnya saat ditemui di Kampus B Unusa, Selasa (8/8).
Diakuinya, seharunya setiap perusahaan harus memiliki tenaga lulusan K3 yang handal. Karena di lingkungan pekerjaan terutama industri dalam hal ini pabrik, dibutuhkan adanya kenyamanan dan keselamatan dalam bekerja. Lokasi pekerjaan harus dilengkapi perangkat-perangkat yang aman dan nyaman bagi para pekerja sehingga bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.
“Karena lulusan K3 yang secara asli itu belum banyak, kebanyakan industri itu mengambil karyawan untuk menempati posisi ini ya mereka yang berpengalaman saja, walau bukan lulusan K3,” jelasnya.
Prodi K3 di Unusa diakui Kacung nantinya lebih mengarah pada bidang vokasi. Itulah mengapa prodi ini hanya strata D4 yang lebih banyak praktik yakni 60 persen dan teori 40 persen. Keunggulannya, prodi K3 di Unusa memadukan antara kesehatan dan teknologi.
“Ada di salah satu kampus negeri di Surabaya di mana K3-nya hanya bidang kesehatan. Ada juga yang hanya bidang teknologi. Unusa memadukan keduanya. Karena masalah K3 itu adalah perpaduan kesehatan dan teknologi. Karena biasanya di industri berhubungan dengan teknologi,” tuturnya.
Untuk itu, sebelum prodi ini dibuka, sebelumnya Unusa sudah melakukan langkah kerjasama dengan beberapa industri. Tujuannya agar mahasiswa D4 K3 ini bisa langsung mempraktikkan ilmu yang didapatnya di perusahaan. Bahkan, Unusa juga menggandeng balai latihan kerja (BLK) yang berada di bawah Kementerian /Dinas Tenaga Kerja. “Pendidikan vokasi itu harus lebih banyak praktiknya,” tandasnya.
Nantinya lulusan D4 K3 Unusa tidak hanya memiliki ijazah namun dilengkapi dengan sertifikat keahlian khusus. Karena dalam waktu dekat Unusa akan membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang bisa memberikan sertifikasi kepada beberapa profesi khususnya yang ada di Unusa dan tidak menutup untuk pihak luar.
Karena itu, Unusa cepat bergerak. Prodi K3 ini siap dibuka tahun kuliah September ini. Pendaftaran mahasiswa baru juga sudah dibuka mulai hari ini, Rabu (9/8). “Daya tampung kita tidak banyak. Sekitar 30 mahasiswa. Silahkan mendaftar,” tukas Prof Kacung. (Humas Unusa)