Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Minggu (9/7) melepas 664 mahasiswa yang hendak mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) 2017. KKN tahun kedua ini dibagi dalam dua daerah berbeda yakni 520 mahasiswa akan berada di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo, sementara sisanya akan melakukan KKN di Surabaya.
Upacara pelepasan dihadiri Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unusa, Istas Pratomo, dan Ketua Bidang 3 LPPM Unusa, M.Ghofirin serta para dosen Unusa.
Dalam sambutannya, Rektor Unusa, Achmad Jazidie berpesan agar mahasiswa bisa menjaga nama baik Unusa ketika berada di tengah-tengah masyarakat. “Jaga nama baik almamater kalian. Jadilah Duta dari kampus Anda ini,” ujarnya.
Jazidie mengungkapkan KKN ini hendaknya bukan hanya dijadikan sebuah ritual untuk memenuhi tuntutan sistem kuliah semester (SKS). Namun mahasiswa harus memahami tujuan dari KKN itu sendiri sehingga mahasiswa bisa membangun kesadaran bahwa apa yang dilakukannya itu memiliki tujuan yang sangat mulia. “Kalau hanya untuk memenuhi SKS apa yang dilakukan itu tidak maksimal. Tidak akan tulus,” Tukasnya.
Selain itu, KKN ini sebagai sebuah langkah awal dan latihan bagi mahasiswa untuk belajar mengenal masyarakat luas sebelum mereka terjun langsung setelah lulusan kuliah. “Di sinilah mahasiswa bisa menuangkan ide-ide mereka. Misalnya ingin berbuat apa di desa KKNnya, silahkan dituangkan dan direalisasikan. Kalau berhasil maka hal itu akan menjadi sebuah prestasi tersendiri. Mengubah sesuatu menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Kerjasama dengan Pemkab Sidoarjo
Dipilihnya Kecamatan Jabon, khususnya di Kabupaten Sidoarjo bukan tanpa alasan. Unusa yang selama ini menjalin kerjasama yang baik dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo. Kerjasama selama ini adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Pemkab Sidoarjo baik di bidang pendidikan dan kesehatan.
Sehingga dengan kerjasama yang baik ini, Pemkab Sidoarjo meminta Unusa untuk mengirimkan mahasiswanya agar bisa melakukan KKN di salah satu desa di Kota Udang itu. “Kita respon dengan baik,” tandas Jazidie.
Karenanya ketika KKN kedua ini Unusa memilih Sidoarjo, Pemkab Sidoarjo langsung menunjuk Kecamatan Jabon. Ada banyak alasan mengapa Jabon yang dipilih. Dikatakan Jazidie, Jabon memiliki potensi yang luar biasa namun belum tergarap maksimal potensi tersebut. Sehingga diperlukan peran serta mahasiswa untuk memaksimalkan potensi yang ada di desa itu.
“Di sana ada pertanian tambak, juga di sana ada bidang pendidikan yang perlu ditingkatkan. Pemkab Sidoarjo meminta kita melakukan itu,” ungkap Rektor Unusa.
Fokus Pada Empat Program
Ketua Bidang 3 Pengabdian Masyarakat LPPM Unusa, M.Ghofirin mengatakan untuk KKN kali ini, Unusa akan fokus pada tiga program. Yakni kesehatan, pendidikan dan ekonomi kreatif dan teknologi informasi. “Seperti tahun lalu kita membuatkan web untuk masyarakat agar bisa menjual potensi desa lewat dunia maya,” tuturnya.
Dari empat program itu, kata Ghofirin akan mengaku ke beberapa program unggulan di antaranya peningkatan kualitas kesehatan di masyarakat, pembelajaran dan pendidikan, seni, dan budaya. Selain itu dengan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat serta pemanfaatan teknologi informasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Humas Unusa)