Surabaya
Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) belajar memahami kebudayan Perancis melalui Programme de la Fancophonie, salah satunya melalui acara nonton bareng film yang berbahasa Perancis. Acara ini digelar atas kerja sama antara Unusa dengan Institut Français d’Indonésie (IFI) Surabaya, Rabu (29/3).
Perancis merupakan sebuah negara yang terletak di benua Eropa yang memiliki begitu banyak keindahan didalamnya. Kota Paris merupakan salah kota tujuan wisata terbaik di dunia.
Tiap tahun ratusan jutaan turis mengunjungi kota ini untuk menikmati suasana khas kota serta citranya sebagai salah satu pusat seni modern dunia. Kota ini juga memiliki banyak museum dengan koleksi penting sejagat. Hingga saat ini Paris masih disebut sebagai pusat untuk dunia bahasa Perancis.
Eri Susanto, Staf Pengajar IFI Surabaya menuturkan, dalam film ini (red, Belle et Sebastien) menceritakan kehidupan bermasyarakat warga Perancis memiliki individualisme yang sangat tinggi, Anda akan lebih dihargai jika Anda mampu bersikap lebih tenang bahkan sampai ditaraf yang cenderung dingin baik dalam tindakan maupun dalan ucapan.
“Orang Perancis cenderung menganggap sikap ramah yang terbuka sebagai hal yang tidak baik dan kurang menyenangkan. Mereka sangat menghargai kepada kebebasan dan tanggung jawab individu masing-masing orang dan berpandangan bahwa segala sesuatu haruslah diperjuangkan sendiri, dan harus melakukan segala pekerjaannya dengan sungguh-sungguh sebagai perwujudan dari perjuangan individualismenya,” kata Eri Susanto menjelaskan/
Dikatakannya, patut digaris bawahi bahwa individualisme tidaklah sama dengan mementingkan diri sendiri atau egois, namun individualisme fokus pada tanggung jawab serta hak dan kewajiban individu.
Elsa Kusumawati Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unusa menuturkan, kegiatan ini sangat baik sekali. Dengan adanya acara semacam ini, para mahasiswa memiliki wawasan yang luas terkait prospek ke depan, khususnya untuk studi lanjut di luar negeri.
“Semoga acara semacam ini selalu dilakukan. Harapannya habits atau kebiasaan budaya di Perancis dapat tersalurkan kepada mahasiswa Unusa,” tuturnya saat ditemui di Kafe Fastron Lantai 3 Tower Unusa. (Humas Unusa)