Surabaya
Sebanyak 150 mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengikuti acara rutin mingguan, pembacaan diba’iyah, Kamis (16/3). Kegiatan diadakan di RK 1 Lantai 2 Kampus B, yang merupakan bagian dari program kerja Himpunan Mahasiswa (HIMA) Prodi S1 PGSD Unusa.
Diba’an merupakan tradisi membaca atau melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh warga Nahdlatul Ulama. Pembacaaan shalawat dilakukan bersama secara bergantian. Kitab Diba’ adalah salah satu dari sekian banyak kitab klasik yang tidak masuk di dalam pengajaran pesantren, namun akrab dan populer digunakan oleh masyarakat pesantren.
Bunga Ainy Musdhalifah, Sekretaris HIMA S1 PGSD Unusa, menuturkan, acara ini merupakan rangkaian program kerja yang telah disusun Pengurus HIMA. Diba’an merupakan salah satu tradisi masyarakat NU. Dalam acara ini semuanya yang dibaca adalah tentang sejarah Nabi Muhammad SAW, mulai dari lahirnya sampai meninggal dunia, ini untuk mengenang dan mengingatkan kembali kita terhadap Muhammad SAW, sehingga tumbuh dan bersemi rasa kecintaan dalam hati kepada Nabi SAW.
“Alhamdulillah acara ini berjalan lancar dan tiada kendala. Semoga dengan bersholawat umat Islam mendapatkan syafaat dari Nabi SAW,” kata mahasiswa angkatan 2015 tersebut.
Siti Rohmahwati D.A, Mahasiswa S1 PGSD Unusa sekaligus menjadi peserta dalam kegiatan ini mengungkapkan, dengan acara diba’an diharapkan semua elemen warga NU khususnya mahasiswa Prodi S1 PGSD Unusa dapat menyatu dan berkumpul bersama-sama. Diba’annya sendiri juga perlu dilestarikan dalam kalangan warga NU, tetapi yang lebih penting lagi ialah silaturrahmi dengan sesama warga yang tersebar dalam berbagai peran di masyarakat yang selama ini akan sangat sulit untuk bertemu atau dipertemukan.
“Selain itu, silahturrahmi memang bermanfaat bagi diri kita dan juga masyarakat pada umumnya, seperti yang dikatakan Nabi Muhammad SAW,” katanya.
Dikatakannya, silaturrahmi akan dapat memperpanjang umur, memperbanyak dan memperluas rizki.
“Ada kepuasaan tersendiri ketika kita diberi kesempatan untuk bersilahturrahmi dengan sesama manusia, timbul rasa tenang dalam diri, kebersamaan yang terjalin dengan sesama muslim, serta timbulnya jiwa kekeluargaan dengan kesederhanaan dalam hidup, dan juga ketenangan jiwa dan pikiran, ketulusan dalam setiap langkah kita menjalani hidup tentu dapat membuat diri semakin merasa bersyukur akan nikmat hidup yang telah Allah berikan. Itulah yang menjadi teladan dalam memandang hidup ini,” tuturnya disela-sela acara tersebut. (Humas Unusa)