Surabaya:
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengadakan Seminar Pendidikan Nasional dengan tema “Pengenalan dan Optimalisasi Pembelajaran Anak Disleksia”. Kegiatan ini digelar di Aula Kampus A, Rabu (19/10) siang.
Pemateri yang dihadirkan dalam seminar tersebut meliputi para praktisi dan akademisi yang berkecimpung dengan dunia anak, khususnya anak yang mengalami disleksia. Para pemateri masing-masing Chusnul Ismiati, S.H (Pelindung Dyslexia Parents Support Group Jawa Timur). dan Laksmi Widjajanti, S.Psi (Psikolog), Deliana Safitri, S.T.
Nur Meilinda Angraini, Ketua Pelaksana Seminar Pendidikan Nasional menjelaskan, kegiatan itu bertujuan untuk memperkenalkan gangguan disleksia kepada seluruh orang tua, khususnya para peserta yang datang dalam kegiatan ini. Selain itu, perlu adanya optimalisasi pembelajaran anak disleksia. “Harapannya kegiatan ini memperlihatkan bahwa anak-anak disleksia memiliki kemampuan di atas rata-rata. Selain itu, anak-anak yang mengalami gangguan disleksi tidak dianggap remeh oleh orang lain. Materi yang didapatkan dapat menambah pengetahuan para bunda-bunda PAUD,” katanya.
Para peserta antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang bermunculan dari para peserta seminar. Umi Aslikah, Mahasiswa S1 PG PAUD Unusa menuturkan, kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi bunda-bunda PAUD yang ada di daerah-daerah, karena para bunda PAUD memperoleh informasi dan pengetahuan baru terkait anak yang mengalami gangguan disleksia. “Semoga acara semacam ini dapat diadakan di tahun-tahun berikutnya,” katanya.
Sama halnya dengan Umi, Sulistiana mahasiswa S1 PG PAUD ini juga menuturkan, ada banyak hikmah yang dapat kami petik dalam kegiatan ini. Salah satunya, disleksia bukan merupakan sebuah penyakit. Namun disleksia merupakan gangguan yang bisa dialami oleh siapa pun. “Saya pribadi sangat senang dengan hadirnya para praktisi di bidang anak yang terkait gangguan disleksia pada seminar ini, semoga para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapatkan dalam acara kali ini,” kata perempuan yang mengajar di PPT Kuncup Melati Jemur Ngawinan Surabaya. (Humas Unusa)