SURABAYA:
Unit Kegiatan Mahasiswa Jurnalistik Uiversitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Uranus) menyelenggrakan Pelatihan Jurnalistik dengan topik “Teknik Menulis di Media”. Hadir sebagai pemateri Wartawan Senior, Drs. Maksum, M.Si. Kegiatan diselenggarakan di Aula Kampus A, Sabtu (11/6) dan dibuka langsung oleh Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng..
Dalam sambutannya Rektor menyampaikan, bahwa menulis adalah bagian tak terpisahkan dengan mahasiswa. Sebagai kaum intelektual, mahasiswa banyak memunyai gagasan atau ide cemerlang yang harus diwujudkan dalam sebuah tulisan. Menurutnya, kegiatan menulis mewarnai dinamika pergerakan mahasiswa sejak zaman Orde Baru. “Bahkan perjuangan dan perlawanan mahasiswa terhadap rezim Orde Baru banyak diekspresikan lewat tulisan,” katanya.
Sahkowi yang akrab diapnggil Akya sebagai Ketua Uranus mengatakan, “Ini adalah kegiatan pertama Uranus, Alhamdulillah bisa mendatangkan Pak Maksum wartawan senior yang sangat berpengalaman dalam dunia jurnalistik. Kegiatan ini sangat penting bagi kami,” katanya.
Sementara Maksum mengatakan, “Mutlak harus diketahui oleh para penulis berkaitan dengan keinginan koran atau media massa, pertama, aktualitas tulisan. Artinya, tulisan sedang menjadi pembicaraan orang banyak atau sedang menjadi sorotan publik. Kedua, kemampuan memilih angle tulisan. Angle ialah sudut pandang pengambilan masalah dari satu masalah yang sedang actual,” katanya.
Ketiga, kata Maksum menambahkan, sistematika tulisan, yaitu koran membutuhkan tulisan yang ringkas, lugas, dan orsinial, bukan seperti tulisan karya ilmiah di kampus. Keempat, mengusai masalah dengan relatif baik. “Artinya, Anda harus menjadi penulis tetap di bidang yang Anda kuasai. Jangan semua masalah seolah-olah Anda kuasai,” katanya.
Meskipun semua keinginan redaksi dipenuhi atau tulisan Anda sudah memenuhi syarat tersebut, belum tentu juga dimuat. Menurutnya, ada kredibelitas yang juga menjadi pertimbangan redaksi yaitu “Nama Penulis”, seorang tokoh atau orang yang sudah memunyai “Nama” akan menjadi prioritas redaksi dengan asumsi bahwa tulisan tokoh akan lebih banyak dibaca oleh pambaca. Intinya penulis harus tekun tidak mudah menyerah dan konsisten.
Mustofa sebagai pembina Uranus mengatakan, bahwa kegiatan ini akan berkelanjutan, setelah ini akan di follow-up dengan latihan praktik menulis artikel yang langsung dipandu oleh pemateri. (Humas Unusa)