SURABAYA: Untuk pertama kalinya Himpunan Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melakukan penyuluhan. Kali ini penyluhuan di gelar di Desa Gisik Cemandi, Kec. Sedati, Sidoarjo, Sabtu (29/04), terkait dengan maraknya penyakit demam berdarah (DBD).
Kegiatan yang dibimbing oleh Friska, salah satu dosen di Unusa, ini disambut antusias warga. Mereka berharap kegiatan serupa dilakukan secara rutin, sehingga warga tahu terhadap tindakan apa yang harus dilakukan jika terkena penyakit demam berdarah.. “Kami menyambut baik. Seharusnya acara seperti ini diadakan tiap bulan” kata Tuminah, salah seorang warga yang memperoleh penyuluhan.
Penyuluhan dilakukan dengan cara berkunjung ke setiap rumahwarga, di rumah waga para mahasiswa menjelaskan tentang apa itu DBD, bagaimana gejala penyakitnya, lalu bagaimana cara pencegahan, dan kemudian satu persatu memeriksa isi bak kamar mandi dan gentong air, untuk memastikan melihat ada tidaknya jentik-jentik nyamuk.
Dikatakan Friska, kegiatan ini di adakan sebagai sarana pembelajaran bagi para mahasiswa untuk dapat berbaur dengan masyarakat.”Acara ini memang baru pertama kali diadakan, semoga bisa berkelanjutan untuk acara berikutnya dan desa ini bisa menjadi binaan, kata Indra, selaku ketua pelaksana.
Usai memberikan penyuluhan, mereka membagikan bubuk abate kepada seluruh warga. “Kehadiran teman-teman mahasiswa ini akan dapat membantu pencegahan DBD di desa saya,” kata Ketua RT 05 Desa Gisik Cemandi.
“Kesehatan adalah segalanya, dan lebih baik mencegah dari pada mengobati, maka jagalah lingungan kita agar bebas dari penyakit,” pesan Friska kepada warga sebelum mengakhiri acara penyuluhan. (Humas Unusa)