SURABAYA – Universitas NU Surabaya (Unusa) menggelar festival budaya dan seni yang diperuntukkan untuk pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Festival bekerjasama dengan Bunda PAUD Surabaya ini digelar bersamaan dengan lomba kolase anak dan ibu, di Royal Plasa, Minggu (17/1) siang. Lomba yang bertujuan untuk mengugah kreativitas para guru PAUD dalam membuat alat peraga untuk pembelajaran itu diikuti oleh guru PAUD se-Surabaya. Rektor Unusa Prof Dr Achmad Jazidie M.Eng mengatakan, kegiatan lomba dan festival ini adalah bagian tidak terpisahkan dari kegiatan pengabdian masyarakat yang menjadi salah satu pilar perguruan tinggi.
“Selain pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pameran alat peraga pembelajaran karya dari mahasiswa jurusan PGSD dan PAUD, kami juga ingin mengenalkan kepada publik tentang program studi PAUD yang dimiliki Unusa,” katanya. Dengan nada tanya Rektor Unusa mengatakan, kenapa program studi PAUD perlu diperkenalkan, karena kami menginginkan anak-anak usia dini harus dapat pendidikan yang sesuai, memadai, dan benar. “Mereka adalah anak-anak bangsa yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa, jika tidak diberikan pendidikan yang benar, ke depan nasib bangsa ini bisa jadi tidak akan berubah seperti sekarang. Unusa dengan program studi PAUD nya ingin membekali guru-guru PAUD yang lebih baik,” kata Mantan Dirjen Dikmen Kemdikbud ini. Rektor Unusa juga menjelaskan tentang pengalamannya mengamati pendidikan anak usia dini di Jepang, yang lebih mengutamakan pendekatan habituasi atau pembiasaan kepada peserta didik ketimbang sekadar hanya ceramah dan pengetahuan.
“Anak-anak usia dini di Jepang tidak diberikan pelajaran tentang pendidikan karakter, disiplin, dan kejujuran. Tapi mereka diajak untuk melakukan itu dalam tindakkan nyata keseharian bersama-sama guru dan teman-temannya. Pembiasaan ini jauh lebih mengena ketimbang sebatas hanya diajarkan dalam bentuk mata pelajaran,” katanya. Pola inilah, katanya menambahkan, yang diterapkan dalam pembelajaran para mahasiswa Unusa yang mengambil bidang studi PGSD dan PAUD pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
MoU dengan Muslimat
Bersamaan dengan kegiatan festival ini, Unusa juga menandatangani MoU dengan Muslimat NU Kota Surabaya terkait dengan kegiatan pengabdian masyarakat dibidang pendidikan PAUD. Mou ditandatangani antara Rektor Unusa dan Ketua PC Muslimat NU Surabaya, Lily Fadilah.
Lingkup kerja sama itu antara lain terkait dengan program peningkatan kapasitas para pengajar PAUD yang ada di bawah naungan Muslimat agar bisa menempuh pendidikan di Unusa melalui jalur Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan yang telah diatur dalam Permendiknas No. 58 tahun 2008 dan Keputusan Menediknas No. 15 tahun 2009, dimana pengalaman lapangan guru dapat diakui dan disetarakan dengan beban mata kuliah yang harus diambil selama mengikuti perkuliahan.
Dengan pola ini, guru-guru PAUD yang memang sudah pengalaman puluhan tahun, tetapi belum S1, dapat menempuh perkuliahan dengan lebih mudah, mengingat ada pengalaman-pengalaman dalam bentuk portofolio mereka yang dapat diakui dan disetarakan. (Humas Unusa, 17 Januari 2016)