Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh didampingi Ketua PBNU Said Agil Siradj, KH Agus Ali dari Sidoarjo, Chairul Tanjung dari Komite Ekonomi Nasional, dan tokoh NU lainnya ikut membaca doa dimulainya pemancangan pertama pembangunan gedung Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Universitas ini nanti di bawah Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya di Jalan Jemur Sari.
“Bismillahirramanirahim, pemancangan pertama pembangunan kampus Unusa hari ini kita mulai,” ucap Muhammad Nuh, Sabtu petang, 27 Juli 2013.
Pengetokan tiang pancang pertama pembangunan kampus itu sebelumnya ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Muhammad Nuh. Muhammad Nuh berpesan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur ikut mendukung terselenggaranya proses pendidikan di Jatim.
Dia menerangkan, disiplin ilmu yang diselenggarakan, selain perawat dan kebidanan, juga ada teknik, pendidikan, ekonomi dan dalam tahap pengajuan jurusan kedokteran. “Jurusan kedokteran surat pengajuannya sudah dilakukan,” ucapnya.
Di sela sambutannya, Muhammad Nuh mengingatkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, untuk ikut berperan aktif mengawal keberadaan kampus. “Di Jawa Timur, Gus Ipul punya tiga peran. Yang pertama sebagai pengurus PBNU, kemudian Pembina Yarsis (Yayasan Rumah Sakit Islam), dan, ketiga sebagai wakil gubernur. Sangat tidak elok kalau tidak ikut membesarkan Unusa. Makanya saya minta beliau ikut mengambil peran guna kemajuan Unusa demi kemaslahatan ummat,” pintanya.
Selanjutnya, KH Said Agil Siradj berharap keberadaan Unusa Surabaya, bisa memberikan cakupan lebih luas terhadap kemajuan pendidikan. “Itu cita-citanya. Kita ingin memberikan layanan kepada masyarakat, selain untuk pendidikan perawat juga kedokteran,” katanya.