Unusa Adakan Pembekalan KKN

Surabaya

Sebanyak 524 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengikuti pembekalan teknis untuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), KKN  Pondok Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat merupakan tema yang diusung dalam kegiatan tahunan.

KKN merupakan kegiatan terpadu antara pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat yang ditujukan untuk pengembangan sosialisasi dan partisipasi kepada masyarakat dalam proses pembangunan. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama 2 bulan (Juli-Agustus) dan tahun ini berlokasi di Kecamatan Jabon Kab. Sidoarjo.

KKN Unusa memiliki tiga sasaran pokok, yaitu, mengajak masyarakat untuk berpikir, bersikap dalam membangun dan mengembangkan diri; melatih mahasiswa Unusa dalam kancah kehidupan nyata untuk mengembangkan diri menjadi kader pembangunan bangsa; dan mengembangkan dan menerapkan teori pembangunan masyarakat yang sangat bermanfaat bagi civitas akademika.

Ketua Bidang 2 Pengabdian Masyarakat LPPM Unusa, Mohammad Ghofirin. M.Pd. menjelaskan, tahun ini KKN memfokuskan pemberdayaan potensi-potensi yang ada di beberapa desa. Potensi tersebut misalnya produk skala rumahan yang menghasilkan atau memroduksi krupuk. “Salah satu bentuk konkret untuk memberdayakan potensi tersebut dengan cara mempublikasikan lewat dunia maya. Mahasiswa diharapkan mampu membuat website desa. Hal ini bertujuan agar masyarakat luas mengetahui potensi-potensi daerah tersebut,” katanya di Auditorium lantai 3 Kampus A Unusa, Kamis (6/7).

Potensi-potensi semacam itu, katanya menambahkan, belum diketahui masyarakat luas. Bila dibuatkan website, maka potensi desa dalam hal produk unggulan dapat dikenal melalui internet. “Selain pembuatan website desa, kami memfokuskan di bidang kesehatan, karena peserta KKN didominasi Program Studi Kesehatan (S1 Keperawatan, S1 Ilmu Gizi, Kebidanan, S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan D4 Analis Kesehatan) selebihnya prodi S1 PGSD, S1 Akuntansi, S1 Manajemen, S1 PG PAUD, dan S1 Sistem Informasi. Ada empat tema yang kami gunakan, yakni pemberdayaan ekonomi, kesehatan, seni budaya, dan agama,” kata pria kelahiran Gresik ini.

Ketua Panitia KKN, Mohammad Taufiq, S.Si., M.Pd.,  Menjelaskan, KKN merupakan wahana bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar. KKN tahun ini berkaitan dengan Pembelajaran, Pemberdayaan Pesantren dan Masyarakat (P3M). Selain itu, mahasiswa akan membenahi sistem kesehatan yang ada di pesantren dan di masyarakat. “Akhir dari kegiatan ini diharapkan para mahasiswa memiliki pengalaman lebih dalam bermasyarakat. Serta dapat mempraktikkan ilmu yang telah didapatkan dalam bangku perkuliahan,” terangnya. (Humas Unusa)