Prodi IKM Unusa Lakukan Reakreditasi

Surabaya – Satu persatu Program Studi (Prodi) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) akan melakukan reakreditasi. Selama empat tahun, akreditasi awal beberapa prodi itu memang sudah waktunya dilakukan akreditasi ulang sehingga ‘kelas’nya bisa meningkat, minimal bisa meraih akreditasi B.

Reakreditasi pertama prodi dilakukan Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM PTKES) terhadap prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM), Senin (30/10). Beberapa orang asesor hadir untuk melakukan visitasi secara langsung.

Visitasi ini sebagai tindak lanjut dari proses reakreditasi yang sudah dilakukan IKM selama beberapa bulan, mulai dari persiapan, pembimbingan dari LAM PTKES hingga mengunggah borang yang sudah disyaratkan. Baru proses visitasi dilakukan. “Ini proses terakhir dari reakreditasi yang kami lakukan. Semoga hasilnya baik,” ujar Wakil Rektor 1 Unusa, Prof. Kacung Marijan.

Prodi IKM pertama kali melakukan reakreditasi ini karena prodi ini yang pertama kali siap borang dan sumber daya manusia (SDM)nya. Sehingga siapa yang siap duluan maka akan dilakukan reakreditasi duluan. “Tapi sampai akhir tahun ini semua prodi sudah mengunggah borangnya. Sehingga awal tahun depan sudah visitasi dan bisa mengalami akreditasi yang lebih baik,” ungkapnya.

Memang, target Unusa, sebelum wisuda sarjana pada tahun 2018 mendatang, semua prodi sudah mengantongi akreditasi B, Unusa merasa sudah bisa menjalankan amanah masyarakat yang sudah mempercayakan anak, saudara dan keluarganya menempuh pendidikan di Unusa.

Karenanya, setelah prodi IKM, target berikutnya yang divisitasi adalah prodi Gizi, D4 Analis. Pendidikan Dokter dan selanjutnya prodi non kesehatan yang proses akreditasinya dilakukan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Unusa menargetkan pada tahun 2020 hingga 2026 lebih 50 persen prodi yang ada sudah harus mengantongi akreditasi A, bahkan institusi juga harus terakreditasi A. Tidak hanya itu, di tahun itu pula, dosen Unusa juga 50 persen harus memiliki gelar doktor. “Kita akan pacu untuk dapat beasiswa doktor bagi dosen. Selain itu, kita akan merekrut dosen-dosen bergelar doktor. Karena ini tuntutan zaman, apalagi kita berencana untuk membuka program S2 yang banyak,” ungkapnya. (Humas Unusa)