APSPBI Optimis 5 Tahun Kedepan Kurikulum Program Studi Bahasa Inggris Bisa Lebih Baik

Surabaya – Unusa dipadati peserta pelatihan penentuan kurikulum program study. Sabtu (24/11) APSPBI gelar pelatihan kurikulum perkuliahan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya kampus B. Acara yang dihadiri pelbagai universitas ternama dari seluruh indonesia ini ditujukan untuk mengembangkan kurikulum pendidikan tinggi bahasa inggris agar jadi lebih baik lagi.

Membuktikan kesungguhannya dalam meningkatkan kurikulum pendidikan tinggi, Assoc. Prof. Handoyo Puji Widodo didapuk APSPBI untuk menjadi pemateri. Ia menjelaskan jika kurikulum bahasa inggris di Indonesia harus lebih baik. “Bahasa inggris kan tidak berhenti di pendidikan dan sastra saja, selain daripada itu kita juga harus tau, apa tujuan mahasiswa kita memilih bahasa inggris sebagai mata kuliah,” ungkapnya. Selama ini pengetahuan masyarakat tentang output dari pemilihan prodi bahasa inggris hanya sebatas menjadi tenaga pengajar sahaja, padahal jika dikupas satu per satu bahasa inggris terdiri dari beberapa sub bagian.

APSPBI Jawa Timur sangat berharap jika pelatihan kali ini mampu menjadi bahan evaluasi untuk program studi di masing-masing universitas. Saat dijumpai seusai acara, Vega Hesmatantya,M.Pd. selaku ketua APSPBI regional jatim menyatakan bahwa, pelatihan kurikulum program studi juga merupakan evaluasi bersama dan wadah untuk meriview program studi bahasa inggris. “Acara ini merupakan agenda pertahun APSPBI regional jatim,” katanya. “Saya berharap pelatihan ini bisa jadi input untuk teman-teman di prodi, agar bisa mengkaji kembali kurikulum yang sudah diberikan atau sudah dilaksanakan di universitasnya masing-masing, lima tahun kedepan kualitas program studi bahasa inggris di Indonesia lebih baik lah,” imbuhnya.

Pelatihan yang kerap diadakan APSPBI tergolong sangat membantu dosen dan KAPRODI dalam menentukan dan mengevaluasi kurikulum perkuliahan. Hal ini juga dirasakan Vivin Krismawanti Modjanggo,M.Pd  dosen dari Universitas Sintuwu Maroso Poso ini menandaskan bahwa, pelatihan APSPBI regional Jawa Timur sangat membantu evaluasi program studi di tempatnya mengajar. “Kebetulan yang dibicarakan rencana pembelajaran semester, nah inikan hal baru, kita belajar bagaimana merancang pembelajaran semester dan lain-lain, jadi pelatihan ini sangat membantu kami juga untuk menyusun kurikulum program studi agar lebih berkualitas,” katanya saat ditemui reporter unusa.ac.id.

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya sendiri melihat pelatihan APSPBI sebagai wadah, untuk merefleksi kualitas kurikulum program studi bahasa inggris. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Tyas Saputri, M.Pd berpendapat, dengan banyaknya pelatihan untuk kaprodi dan dosen, kualitas kurikulum pendidikan bahasa inggris di Unusa akan terus mengalami peningkatan. “Di luar acara APSPBI, tenaga pengajar Unusa khususnya program studi pendidikan bahasa inggris, terus melakukan pembaharuan dan peningkatan mutu, sehingga kualitas kurikulum program studi di Unusa kian meningkat pula,” katanya menjelaskan. Dengan demikian kualitas lulusan Pendidikan Bahasa Inggris Unusa memiliki standart dankualitas yang mumpuni dalam persaingan dunia kerja. (rere/humas)