Wakil Rektor Unusa Apresiasi Webinar Nasional BEM FKes

Surabaya – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) akan menggelar Webinar Nasional Kesehatan 2020, Sabtu (12/9) melalui aplikasi Zoom maupun channel youtube BEM FKes Unusa, Sabtu (12/9). Webinar ini mengangkat tema persiapan menghadapi masa pandemi memasuki transisi menuju adaptasi kebiasaan baru.
Dalam acara menghadirkan tiga pemateri terdiri dari dr. Gamal Albinsaid yang merupakan peraih Penghargaan The HRH Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur dari Kerajaan Inggris, Didiek Rachmadi, S.KM, MPPM dari Dinas Kesehatan Provinsi jawa Timur, dan Muslikha Nourma Rhomadhoni S.KM., M.Kes Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).
Wakil Rektor 1 Unusa Prof. Kacung Marijan, Drs., MA., Ph.D menyambut baik acara ini dimana memberikan manfaatkan yang cukup baik dari segi pengetahuan ke masyarakat. Meskipun berada ditengah pandemi tidak menyurutkan mahasiswa terlebih BEM FKes untuk membuat kreativitas yang dapat mengedukasi masyarakat. “Dengan begitu bisa memberikan mafaat kepada masyarakat, jadi jangan hanya santai saja, meskipun ada pandemi ini bisa lebih produktif lagi,” bebernya, Sabtu (12/9).
Dalam materi yang disampaikan oleh dr. Gamal Albinsaid yang merupakan peraih Penghargaan The HRH Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur dari Kerajaan Inggris menilai jika populasi usia tua beresiko kematin tinggi. Sedangkan untuk populasi usia muda resiko kematiannya kecil namun beresiko menularkan ke populasi yang berusia tua. “Jadi perlunya pengertian dari semua populasi entah yang muda bisa menjaga kesehatan dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah agar tidak menularkan ke populasi yang tua,” ucap dr Gamal.
Banyaknnya korban jiwa, membuat dr Gamal menilai jika pemerintah telat dalam menerapakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “Mungkin jika saat ini sudah menemukan orang yang terkena virus corona ini langsung menerapakan PSBB agar lebih aman dan tidak ada korban jiwa cukup banyak,” ucapnya.
Dinas Kesehatan Provinsi jawa Timur, Didiek Rachmadi, S.KM, MPPM menjelaskan kejadian klaster baru pondok pesantren menjadikan perhatian tersendiri. “Jadi disini kami tengah mengatasi penyebaran di pondok pesantren,” ucapnnya.
Sedangkan, Muslikha Nourma Rhomadhoni S.KM., M.Kes Dosen Unusa menilai jika perlu adannya protokol kesehatan yang harus dipatuhi masyarakat terlebih di tempat kerja. “Yang harus diperhatikan kebersihan dan higienis dari lingkungan tersebut, terlebih protokol kesehatannya di tempat kerja,” ujarnya. (sar humas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *