UKM ECC Gelar Webinar Nasional University Debating

Surabaya – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) English Chat Club (ECC) Unusa menggelar Webinar National University Debating Championship, selasa (23/3). Acara ini menghadirkan dua narasumber, yakni Rizal Kuddah Debate Coach dan Nurul Latifatul Azizah.

Pembina UKM ECC Unusa, Edi Pujo Basuki, S.Pd, M.Pd. berharap, melalui webinar ini, mahasiswa Unusa yang akan mengikuti National University Debate Championship (NUDC) bisa menambah ilmu sebelum ikut kompetisi tersebut. Dirinya terus mendorong mahasiswa untuk aktif mengikuti kompetisi atau lomba semacam ini.

“Melalui acara ini, mahasiswa dapat meningkatkan keterampilannya. Selain itu, ketika mahasiswa sudah lulus, tidak hanya mendapat ilmu yang diperoleh di program studi, tetapi juga memiliki softskill tambahan, seperti kemampuan berbahasa Inggris, semangat kompetisi, kemampuan toleransi, dan berpikir kritis yang membangun,” ucap Pujo, Rabu (24/3)

Kegiatan ini merupakan rangkaian acara NUDC Internal Selection of Unusa yang dilaksanakan tanggal 24-25 maret 2021. Acara tersebut diikuti mahasiswa Unusa dari seluruh program studi yang notabene peserta seleksi NUDC.

Di waktu yang sama, Coach Debate, Rizzal Khuddah menjelaskan, salah satu cara untuk memenangkan kompetisi ini, mahasiswa harus banyak membaca berita yang terjadi sekarang. Sehingga melalui membaca berita, mahasiswa paham dengan isu yang saat ini berkembang.

“Semua butuh waktu, tidak bisa kita menguasai wawasan dalam satu hari, maka diperlukan proses membaca. Bacalah berita setiap hari, lihat masalah dari dua sisi, karena dalam debat yang diperlukan adalah critical thinking,” ucapnya.

Nurul Latifatul juga membagikan pengalaman saat mengikuti perlombaan NUDC. Melalui NUDC, dirinya menjadi mahasiswa yang dapat melihat permasalahan dari dua sisi yang berbeda. “Pengalaman yang didapatkan cukup banyak, apalagi saat saya mendampingi Adjudicator utama. Saya paham bagaimana menjuri dalam perlombaan debat. Biasanya juga mantan debater akan mendapat prioritas di dunia kerja karena mereka memiliki skill yang dibutuhkan di dunia kerja, ” ucapnya. (sar humas)