Sebelas Dosen FKIP Lolos Jadi Pembimbing Lapangan Kampus Mengajar

Surabaya – Sebelas dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusa lolos menjadi pembimbing lapangan Program Kampus Mengajar Tahun 2021 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Kesebelas dosen itu adalah Nafiah, Sri Hartatik, Pance Mariati, Dewi Widiana, Sunanto, Akhwani, Tiyas Saputri, Tatik Muflihah, Novi Rahmania Aquariza, Mahmudah, dan Rudi Umar Susanto.

Wakil Dekan FKIP, Dr. Nafiah S.Pd.I., M.Pd menjelaskan, ke-11 dosen yang lolos menjadi dosen pembimbing lapangan (DPL) nantinya mendampingi mahasiswa peserta Kampus Mengajar 2021. Jumlah DPL yang lolos tahun ini meningkat dari Program Kampus Perintis tahun 2020, tahun lalu hanya 2 dosen yaitu Dewi Widiana dan Nafiah.

“Peningkatan ini cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Kami mengirimkan 11 dosen, Alhamdulillah semuanya lolos program kampus mengajar tahun 2021. Para dosen yang lolos ini akan mendampingi secara langsung mahasiswa yang mengikuti Program Kampus Mengajar,” kata Nafiah, Rabu (31/3).

Melihat peningkatan ini, Nafiah terus mendorong para dosen FKIP untuk mengikuti berbagai macam program yang diinisasi oleh Kementerian untuk membangun networking dan menimba pengalaman. Kami terus mendorong agar dosen punya aktivitas lain selain mengajar. Ini bagian dari pengabdian kepada masyarakat sekaligus mendukung program Kementerian secara nyata, kata Nafiah yang tahun ini untuk kedua lainya terpilih menjadi DPL.

Alhamdulillah saya memperoleh kesempatan bisa ikut mendampingi mahasiswa untuk kegiatan tingkat Nasional. Tahun lalu dalam Program Kampus Perintis saya belum ikut mengajukan menjadi DPL. Dalam kondisi Pandemi Covid-19 mengawali kegiatan beberapa waktu lalu, kami memang hanya melakukan secara daring. Tapi kami berharap bisa benar-benar ikut mendampingi ke lapangan tidak hanya daring, kata Tiyas Saputri, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.

Tyas berharap, melalui program ini mahasiswa akan memperoleh pengalaman yang sesungguhnya dalam mempraktikan tentang bagaimana menjadi guru yang baik dan benar. Memang pada pelaksanaan tahun lalu yang saya dengar, mahasiswa lebih banyak pada upaya mendampingi siswa dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh, mudah-mudahan tahun ini bisa langsung ikut terjun di depan kelas, katanya. (sar humas)