Resmikan Unusa AFC, Deputi OJK Ajak Umat Jangan Hanya Jadi Penonton Keuangan

 

 SURABAYA – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sebagai lembaga pendidikan tinggi milik Nahdlatul Ulama, bisa menjadi garda depan dalam mencerdaskan umat Islam terkait keuangan. ‘SI Pinter Keuangan Jatim’ di Unusa bakal menjadi tempat belajar bagi seluruh masyarakat dan terutama umat Islam agar melek keuangan.

Hal itu disampaikan Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Sarjito saat meresmikan ‘SI Pinter Keuangan Jatim’ (Sentra Informasi dan Pelatihan Inklusi & Literasi Keuangan Jawa Timur), di Rumah Unusa Accounting and Financial (AFC), Kamis (12/12).

“Unusa bisa jadi pioner untuk edukasi umat Islam yang mayoritas di negeri ini agar melek keuangan. Sebagai mayoritas jangan hanya jadi penonton dalam hal keuangan. Kita umat Islam yang harus memproduksi, kita yang memasarkan dan kita yang menikmati,” harap Sarjito.

Apalagi menurutnya, saat ini sudah ada sistem keuangan berbasis syariah yang potesinya tak bisa dipandang sebelah mata. “Keuangan syariah itu yield-nya (imbal balik) lebih bagus kepada konsumen. Contohnya saham yang berbasis syariah,” ujarnya.

Pada launching ‘SI Pinter Keuangan Jatim’, Sarjito didampingi Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur Heru Cahyono., Menteri Pendidikan Nasional periode 2009-2014 yang juga Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Prof Dr Ir  Mohammad Nuh DEA, Rektor Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng, Wakil Rektor 1 Unusa Prof Kacung Marijan Drs MA PhD, dan para anggota Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan Daerah (FK-LJKD) Jawa Timur.

Menurut Sarjito, SI Pinter Keuangan Jatim tak hanya bermanfaat buat mahasiswa, tapi juga masyarakat umum. “Tempatnya sangat hommy. Orang pasti senang belajar instrumen keuangan karena disediakan tempat yang menarik seperti ini,” paparnya.

Masih menurut Sarjito, literasi keuangan sangat penting karena survei terakhir OJK menunjukkan, inklusi masyarakat masih 35 persen. Inklusi penting karena menunjukkan pemahaman masyarakat tentang keuangan. Masih banyak masyarakat di daerah yang kurang paham tentang keuangan.

“Masyarakat yang inklusinya rendah, maka pendapatan domestik brutonya juga rendah. Semakin orang tahu bagaimana mencari uang, bagamana cara membiayai, bagaimana menabung, bagaimana investasi, hal itu penting. Dan SI Pinter Keuangan Jatim ini rumahnya orang untuk belajar tentang berbagai hal tersebut,” paparnya.

Pada akhirnya, OJK yang bertugas melindungi konsumen dan masyarakat, mengucapkan terima kasih kepada Rektor Prof Achmad Jazidie dan seluruh civitas akademika Unusa terkait  pendirian SI Pinter Keuangan Jatim. “Kami juga berterima kasih kepada Unusa karena tugas kami menjadi lebih ringan,” kata Sarjito.(hap/Humas Unusa)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *