Mahasiswa FK Unusa Ajak Masyarakat Desa Tunggul Lamongan Olah Sampah

Surabaya – Departemen Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Unusa bersama mahasiswa fakultas kedokteran mengajak masyarakat Desa Tunggul, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan untuk mengolah sampah dengan teknik komposter. Program pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran (FK) ini diberi nama FK Unusa Back to Village.

Steering commitee pengmas BEM FK Hafitd Thoriqi menjelaskan, pengabdian kali ini melibatkan BEM dan Mahasiswa FK Unusa, mereka mengajak masyarakat Desa Tunggul agar berperilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, mahasiswa juga mengajari masyarakat untuk terampil mengolah sampah dengan teknik komposter.

“Masalah sampah menjadi kendala tersendiri bagi masyarakat, jadi kami mengajak masyarakat untuk mengolah sampah dengan teknik komposter,” jelasnya, Kamis (8/4).

Tidak hanya memberikan pelatihan mengolah sampah, mahasiswa juga memberikan tempat sampah dan tempat sampah komposter.

“Kami memasangkan komposter ini agar warga desa bisa memanfaatkan hasil komposter untuk pupuk di rumah mereka,” ungkap Hafitd.

Hafitd menambahkan, pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengajak warga desa dalam memilah sampah organik dan anorganik. “Hasil pemilahan ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, jadi sampah yang akan dibuat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) volumenya tidak banyak,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tunggul, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Drs.H.M Yasin mengapresiasi langkah mahasiswa Fakultas Kedokteran Unusa. Melalui acara ini, banyak masyarakat yang mulai membiasakan dalam mengolah sampah.

“Warga perlahan-lahan mulai membiasakan diri untuk memilah sampah, jadi ini cukup bagus untuk lingkungan desa agar tetap bersih dan nyaman,” jelasnya.

Yasin mengakui jika sebelumnya masyarakat kerap membakar sampah yang ada di wilayah rumahnya. “Sekarang mereka memilah sampah tersebut untuk dimasukan ke dalam tempat sampah,” ungkapnya.

Yasin berharap, langkah yang dilakukan mahasiswa FK Unusa bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat desa. “Terlebih menjaga kebersihan lingkungan agar lebih bersih dan nyaman. Jadi sampah juga tidak banyak yang dibuang ke TPA,” harapnya. (sar humas)