Cara Memanajemen Stres Untuk Remaja Agar Siklus Menstruasi Lancar

Surabaya – Dosen Program Studi (Prodi) D-3 Kebidanan Fakultas Kebidanan dan Keperawatan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Esty Puji Rahayu, SST., M.Kes memiliki cara manajemen stres agar siklus menstruasi tetap lancar.

Dalam diskusi online tentang manajemen stres sebagai pencegah gangguan menstruasi dimasa pandemi Covid-19, Sabtu, 6 Juni 2020 banyak peserta mengalami stres yang cukup serius. Hal ini menjadi salah satu penyebab siklus menstruasi menjadi tidak teratur.

Esty menjelaskan, stres ini terjadi selama pendemi termasuk pada remaja. Mereka mengalami stres lantaran sudah tiga bulan lebih menjalani School From Home (SFH). “Stres ini lah yang menjadi salah satu penyebab gangguan menstruasi terutama pada remaja putri,” ucap Esty, Minggu (7/6).

Esty menjelaskan, stres ini membuat tubuh mengeluarkan hormon kortisol yang berefek pada rangkaian siklus menstruasi. Dengan begitu, banyak remaja putri mengalami gangguan menstruasi selama pandemi ini.

“Banyak keluhan seperti menstruasinya tidak menentu bahkan ada yang sudah tiga bulan tidak menstruasi, selain itu ada juga yang mengeluhkan nyeri hebat saat menstruasi yang kemungkinan salah satu penyebabnya lantaran stres yang dialami,” kata Esty.

Esty memiliki cara tersendiri untuk memanajemen stres mereka. Pertama harus perkuat fisik terlebih dengan cara makan makanan bergizi, menghindari asap rokok dan berolahraga “Jika memang nyeri saat menstruasi bisa dikurangi dengan cara melakukan kompres hangat pada perut untuk mengurasi rasa nyeri tersebut,” ungkapnya.

Untuk masalah psikologi, remaja putri harus banyak memanage berita mengenai virus corona yang membuat remaja putri semakin takut. “Jika ada masalah atau hal yang membuat hati risau bisa dicerita ke orang tua atau bahkan teman dekat,” ucapnya.

Esty memiliki pesan untuk manajamen stres remaja putri denga melakukan hal yang menyenangkan slah satunya melakukan hoby yg disuakainya, selain itu tak lupa untuk makan makanan bergizi. “Dengan begitu siklus menstruasi akan lancar dan kembali normal,” jelasnya. (sar humas)