Berencana Buat Pusat Latihan Perawat, Unusa Gelar Seminar Peluang Bekerja di Luar Negeri

Surabaya – Sebagai perguruan tinggi berbasis kesehatan, menyusul penyelenggaraan diskusi terpumpun (focus group discation/FGD) beberapa waktu lalu, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berencana membuat pusat latihan (training center) khusus untuk bidang keperawatan. Training Center disiapkan bagi calon pekerja luar negeri.

Demikian diungkapkan Rektor Unusa, Prof Achamd Jazidie, pada acara Seminar Peluang dan Tantangan Bekerja di Luar Negeri, Selasa, (13/11), diadakan di Kafe Fastron, Unusa Tower, Kampus B Jl. Jemursari, Surabaya.

“Kami atas nama Unusa mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak terkait, khususnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Dinas Tenaga Kerja  dalam merealisasikan rencana pembentukan training center,” katanya.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, katanya melanjutkan semoga Unusa mampu menjadi pusat pelatihan, konsultasi, dan bimbingan untuk para calon pekerja profesional ke luar negeri untuk bidang keperawatan.

Dalam seminat tersebut, beberapa pejabat dari BNP2TKI dan Kementerian Kesehatan juga didapuk menjadi pembicara. Satu diantaranya Drg. Ellia Rosalina, Deputi Kerjasama Provinsi Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI.  Dalam kesempatan itu Ellia menjelaskan, bahwa kebutuhan TKI formal sangat banyak, dan SDM di Indonesia termasuk mumpuni dalam hal kompetensi dibidang kesehatan dalam hal ini keperawatan. “Jawa timur termasuk yang sangat pesat perkembangan perawatnya, namun sayang sekali semua itu harus terhalang dengan kemampuan bahasa yang kurang,” katanya menuturkan.

“Saya rasa gap antara pekerja dan pembuka lapangan kerja di luar negeri hanya ada pada proses harmonisasi. Kompetensi sumber daya manusia di Indonesia harus dibarengi dengan kemampuan berkomunikasi, ‘’ katanya menambahkan.

Tidak ketinggalan, pembicara dari Taiwan, Lois Lin, yang hadir untuk memberikan beberapa pandangan tentang bagaimana bekerja di luar negeri terutama negara-negara Asia, khususnya di Taiwan. Lois Lin juga menyampaikan beberapa peluang kerja di Tiawan terkait dengan bidang kesehatan “Saya berharap melalui seminar ini akan banyak lulusan dari Unusa khususnya bidang kesehatan atau keperawatan yang berminat bekerja di sana,” katanya.

Dengan banyaknya peluang bekerja di luar negeri, Unusa berharap, seminar kali ini mampu mencerahkan para peserta seminar. Baik dari sisi informatif dan motivatif. Lebih daripada itu, seminar peluang dan tantangan bekerja di luar negeri bisa menjadi tangga pijakan pertama Unusa dalam mewujudkan training center. (Rere/Humas)