4 Cara Deteksi Dini Kanker Payudara

Surabaya – Kanker payudara merupakan salah satu kanker terbanyak yang dialami perempuan, selain kanker leher rahim. Dosen Fakultas Kedokteran Unusa, dr Utami Ambarsari, SpRad memiliki beberapa langkah untuk mendeteksi kanker payudara dengan empat cara.

Empat cara ini seperti Periksa Payudara Sendiri (SADARI), Periksa Payudara Klinis (SADANIS), Pemeriksaan Ultrasonography (USG), dan Pemeriksaan Mammography. Tujuan dengan mendeteksi dini kanker tersebut, dapat menurunkan angka kematian akibat kanker, serta meningkatkan kualitas hidup penderitanya.

“Apabila kanker payudara terdeteksi sejak dini, maka ada harapan untuk bisa disembuhkan,” ungkap Utami, Minggu (2/5).

Menurut Kementerian Kesehatan RI, terdapat beberapa gejala kanker payudara, yakni terasa ada benjolan di payudara dan seringkali tidak nyeri, terdapat perubahan tekstur kulit payudara. “Selain itu ada ciri kulit payudara mengeras dipermukaan seperti kulit jeruk, keluar cairan dari puting, dan terdapat cekungan ataupun tarikan di kulit payudara,” ungkap Utami.

Merujuk pada kondisi tersebut, maka terdapat cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala penyakit kanker payudara sejak dini.

Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut: Periksa Payudara Sendiri (SADARI), Periksa Payudara Klinis (SADANIS), Pemeriksaan Ultrasonography (USG), dan Pemeriksaan Mammography.

Di Indonesia, Periksa Payudara Sendiri kerap dikenal dengan istilah SADARI. American Cancer Society merekomendasikan SADARI, sebaiknya dilakukan setiap kali selesai menstruasi (hari ke-10, terhitung mulai hari pertama haid).

Hal itu dikarenakan perubahan tingkat hormon pada saat menstruasi dapat membuat payudara akan lebih kencang dan padat. Pemeriksaan ini dapat dilakukan setiap bulan sejak umur 20 tahun. Tahap untuk melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri cukup sederhana, yaitu dengan berdiri di depan cermin dan menaruh lengan di sisi tubuh.

Lalu perhatikan bentuk dan warna payudara dengan seksama. Perhatikan apakah terdapat benjolan atau perubahan bentuk dan ukuran payudara atau perubahan bentuk dan warna pada puting. Tahap terakhir adalah memeriksa apakah terdapat cairan yang keluar dari puting, dengan cara menekan lembut puting menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. (sar humas)