Persakmi Jatim: Sarjana Kesehatan Masyarakat Sangat Dibutuhkan

Surabaya – Saat ini banyak klinik yang didirikan sejak adanya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pemenuhan tenaga kesehatan di dalamnya tak hanya berkisar dokter, bidan maupun perawat, tetapi juga instrumen pelengkapnya, seperti tenaga kesehatan masyarakat dan analis.

Melihat hal itu, Ketua Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Jawa Timur, Muhammad Yoto mengatakan, jika para lulusan dari S1 Kesehatan Masyarakat sangat dibutuhkan.

“Untuk peluang penempatan lulusan S1 Kesehatan Masyarakat ini secara profesioanal masih sangat dibutuhkan. Karena, Kesehatan Masyarakat ini merupakan paradigma dari kesehatan, yang idealnya tenaga itu pula harusnya jadi leading untuk kesehatan,” ujarnya usai menghadiri acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah bagi Lulusan Fakultas Kesehatan Unusa, Kamis, 23 Agustus 2018.

Yoto juga menuturkan, jika peluang lulusan S1 Kesehatan Masyarakat untuk bekerja sangat luas. “Menurut saya, bisa mulai dari ujung tombak di tengah-tengah masyarakat, maupun di institusi kesehatan atau yang biasa disebut dinas kesehatan,” tuturnya.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan jika sarjana Kesehatan masyarakat tak menutup kemungkinan bisa berpartisipasi dalam menghemat anggaran negara.

“Peran sarjana Kesahatan Masyarakat akhir-akhir kni sangat vital, apabila kita menengok 3-4 tahun ini dengan dana yang dikucurkan pemerintah melalui JKN dengan program BPJS. Apabila sarjana Kesehatan Masyarakat bekerja secara optimal dan diberikan peluang untuk berperan, maka mereka bisa berpartisipasi dalam menghemat anggran negara,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Yoto berharap agar pemerintah dapat memberikan kesempatan dan lebih memperhatikan para lulusan ini.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan jika sarjana Kesehatan masyarakat tak menutup kemungkinan bisa berpartisipasi dalam menghemat anggaran negara.

“Peran sarjana Kesahatan Masyarakat akhir-akhir kni sangat vital, apabila kita menengok 3-4 tahun ini dengan dana yang dikucurkan pemerintah melalui JKN dengan program BPJS. Apabila sarjana Kesehatan Masyarakat bekerja secara optimal dan diberikan peluang untuk berperan, maka mereka bisa berpartisipasi dalam menghemat anggran negara,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Yoto berharap agar pemerintah dapat memberikan kesempatan dan lebih memperhatikan para lulusan ini. (Humas Unusa)